Setelah Heru melajukan kendaraannya, dan meninggalkan ibunya yang masih berada di depan pintu pagar rumahnya. Ia tidak lagi memiliki perasaan menyesal, karena telah membuat hati Nenek Ratih sedih. Sebab Heru telah mengambil keputusan itu secara sadar. Kalau mulai sekarang, ia hanya akan mengikuti keinginan istrinya, dari pada keinginan hatinya sendiri. 'Yang kulakukan sudah benar, aku tidak salah. Jika tadi aku tanpa sengaja menyakiti hati Ibu, itu bukan salahku. Sebab aku tidak mengundang Ibu datang ke rumahku, Ibu datang sendiri dan mengatakan kalau dia merindukan aku,' batin Heru, merasa kalau dirinya benar. Meskipun saat ini Heru sedang fokus mengendarai mobil, ia tidak akan membiarkan mobilnya oleng ataupun sampai kecelakaan karena ia sedang melamun kejadian tadi. Ketika Heru mem