Di salah satu rumah sakit, terlihat Heru sedang duduk di ruang tunggu. Tepat kantor, dokter yang sedang memeriksa keadaan Nenek Ratih pasca terseret mobilnya tadi. Biar bagaimanapun, Heru dibuat gelisah, dalam duduknya saat ini ia tidak tenang. Takut, bila luka yang dialami ibunya cukup parah. Sebab ia tidak mau, karena luka itu ia dan Dian bertengkar. "Bagaimana ini, kalau luka di kaki Ibu cukup parah? Aku sebagai anak, tidak bisa meninggalkan kewajibanku untuk merawatnya. Tapi, saat itu juga aku akan mempertaruhkan keharmonisan rumah tanggaku, dengan Dian." "Karena Dian sama sekali tidak akan menyukai, kedekatanku dengan Ibu. Sekarang aku harus bagaimana, apa lebih baik aku melihat keadaan Ibu di dalam? Bila luka Ibu parah, maka aku akan meninggalkan dia di sini," batin Heru seraya be