34. Bully

2040 Kata

'Jadi, Mellisa marah karena Bu Guru selalu memujiku. Memuji karena nilai ulangan, dan nilai lainnya selalu bagus. Tapi, aku 'kan tidak bersalah,' batin Namira, sejenak melamun. 'Bukan salahku 'kan, kalau Bu Guru bicara begitu. Itu hak Bu Guru, mungkin beliau mengatakan tentang aku berharap teman yang lain mengikuti jejak nilaiku, agar teman di kelas nilainya bisa sama bagusnya denganku,' monolog Namira, merasa kalau dirinya tidak bersalah apa-apa. Namira yang saat ini tengah melamun, terlihat Mellisa sedang melangkah ke arah pojok ruang di toilet. Gadis itu berniat mengambil air bekas ngepel, di dalam ember lumayan besar. Merasa kalau niat jahatnya akan berjalan lancar, Mellisa tidak menyia-nyiakan itu. Sepupu yang seharusnya saling menyayangi, malah tega menyakiti saudaranya sendiri.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN