35. Khawatirnya Seorang Sahabat

2081 Kata

'Kenapa perasaanku tiba-tiba tidak enak, seperti ini?' 'Apa Namira baik-baik saja, semoga Allah senantiasa menjaganya di manapun Namira berada,' doa tulus Nenek Ratih. Sejak pagi perasaan gelisah, takut dan lainnya tiba-tiba saja menghinggapinya. Mencoba membuang prasangka buruk, akhirnya Nenek Ratih mengambil wudu. Nenek Ratih ingin salat, di mana ia akan menumpahkan keluh kesahnya pada sang pemberi kehidupan. * Setelah bel masuk kelas berbunyi, semua para siswa-siswi mulai satu per satu masuk ke kelas masing-masing. Salah satunya Sari, dan Mellisa. Kebetulan mereka berdua hampir masuk berbarengan, Sari yang melihat wajah sinis Mellisa akhirnya memberikan ruang pada teman kelasnya itu masuk kelas lebih dulu. "Heh, kamu! Apa kamu tidak melihatku, kalau aku mau masuk lebih dulu,''

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN