Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam, karena letak restoran dan makam lumayan jauh. Kini mereka berempat sudah berada di salah satu makam, Pak Heru dan Bu Dian berada di sisi kiri makam. Sedangkan Namira dan Mellisa berada kanan makam. Tampak terlihat Pak Heru tidak bisa membendung air matanya, sejak pertama kali datang ke makam ibunya. Hatinya dipenuhi penyesalan mendalam, karena merasa terlalu banyak menyakiti hati sang ibu. Belum lagi, sebagai anak ibu belum mampu membahagiakan Nenek Ratih atau sekadar membalas kasih sayang sang ibu ia belum pernah melakukan itu. Sedangkan Dian, dan Mellisa wajahnya tetap datar tidak menampilkan ekspresi apapun. "Ibu ... maafkan anakmu yang penuh dosa ini, Bu. Kenapa Ibu pergi begitu cepat, padahal aku belum menemukan Ibu. Belum membahagiakan