Miracle Met You 9

1195 Kata
Elden sedang asik bermain game di komputer nya, bukannya belajar untuk masa depannya kelak, Elden malah menghabiskan waktunya berkutat pada game kesukaannya itu. Sudah seharian Elden duduk di depan komputernya dan tidak keluar kamar, tidak mempedulikan keadaan di luar kamar yang entah bagaimana kondisinya. Oh iya, Valerie juga tidak mengganggunya hari ini, entah kemana arwah itu pergi Elden sama sekali tidak peduli dan merasa sangat bersyukur karena tidak ada yang mengganggunya untuk saat ini. Tiba-tiba pintu kamar Elden terbuka dan ia menemukan sosok Azka di ambang pintu, pria itu melemparkan sebotol minuman cola ke arahnya yang langsung ditangkap dengan sigap oleh Elden. "Makan! Main game mulu, udah gue siapin makan malem di meja, buru makan," omel Azka sudah seperti Mama nya sendiri yang mengingatkan anaknya untuk makan. "Ya udah yuk makan!" seru Elden sambil bergegas keluar dari kamar. Namun bukannya ikut ke meja makan bersamanya, Azka malah berjalan ke sofa dan memasang jaket kulitnya membuat Elden mengernyit keheranan menatap sang Abang yang sepertinya sudah bersiap-siap pergi. "Bang Lo nggak ikut makan?" tanya Elden sambil duduk di kursi. "Gue udah makan tadi, Lo makan aja sono, gue mau pergi dulu bentar." Elden berdecih pelan sambil menyendokkan nasi ke piringnya. "Eleh, paling pulang kalo nggak tengah malem ya besok pagi, kata "bentar" itu cuma omong kosong." "Nah itu Lo tau, udah ah gue cabut dulu, jangan lupa tar pintu di kunci." "Iya, iya!" Setelah kepergian Azka, Elden menyantap makan malamnya seorang diri tanpa ada orang yang menemani. Elden menghela nafas pelan, meneguk air putihnya lalu bersandar pada kursi sambil memakan jeruk yang baru saja dikupas kulitnya. Tiba-tiba ponsel Elden berdering, ia langsung merogoh saku celana pendeknya lalu mengeluarkan ponsel dari dalam sana dan terbelalak kaget melihat nama sang pujaan hati menghiasi layar ponselnya. Untuk sesaat Elden mengernyit keheranan karena baru kali ini Nasywa menghubunginya seperti ini, biasanya cewek itu hanya mengirimkan pesan singkat kepadanya itupun karena Elden yang ngechat duluan. Sebuah keajaiban Elden bisa ditelepon langsung oleh Nasywa padahal Elden sebelumnya tidak memiskol nomor Nasywa hanya karena pulsanya habis. Sebelum menggeser ikon hijau di layar ponsel, Elden berdeham pelan, memperbaiki nada suaranya yang terkesan tidak enak di dengar tadi. Setelah itu ia langsung menggeser ikon berwarna hijau dan mendekatkan ponsel ke telinganya. "Hallo Elden?" ucap Nasywa dari seberang sana yang langsung membuat Elden terpejam mendengarnya sambil senyam-senyum sendiri. "Elden?" "Eh iya, ada apa sayang?" Ucap Elden tanpa sadar, ia langsung menepuk keras kepalanya karena sudah keceplosan mengatakan "sayang" kepada Nasywa. Namun Elden langsung joget papi chulo versi Dita kerang yang lagi viral di t****k, ketika mendengar Nasywa terkekeh geli di seberang sana yang artinya Nasywa sedang salah tingkah saat ini. "Eh sorry, sorry gue kebablasan. Ada apa nih nelpon gue malem-malem? Kangen ya?" kekeh Elden pelan sambil terus senyum-senyum sendiri bak pria yang sedang dimabuk asmara padahal emang Elden sedang mengalaminya. "Iya, gue kangen." "SERIUS?!" seru Elden tanpa sadar, ia terlalu kaget mendengar perkataan Nasywa yang sukses membuat detak jantungnya konser mendadak. Elden melompat-lompat di lantai sedang sangat kegirangan, melampiaskan rasa bahagianya yang teramat sangat. Bisa-bisanya seorang cewek cantik yang entah kepada menerimanya menjadi pacar cewek itu mengatakan jika ia kangen dengan manusia b****k seperti Elden?! "Lagi di mana?" tanya Elden dengan nada lembut yang dibuat-buatnya agar Nasywa enak hati mendengarnya. "Lagi di rumah, kenapa?" "Otw boleh?" tanya Elden sambil mengigit bibir bawahnya, menunggu jawaban Nasywa dengan degup jantung yang tidak teratur. "Boleh." "Ok, bentar ya gue siap-siap dulu, nggak lama kok. Ok bye!" Elden langsung menutup ponselnya dan terloncat kaget ketika melihat Vino entah sejak kapan sudah duduk di kursi sambil menikmati makan malam Elden dengan santainya. Elden mengusap-usap dadanya, berusaha mengatur deru nafasnya yang tidak teratur melihat kehadiran Vino yang mendadak. "Kaget gue anjir! Sejak kapan Lo ada di sini?!" cetus Elden kesal sambil duduk di kursinya dan meneguk air minumnya. "Udah dari tadi, Lo nya aja yang nggak sadar karena asik teleponan sama doi, mana joget papi chulo versi Dita kerang pula. Syndrome banget sih Lo, untung gue sempet ngerekam, besok gue upload selow bro." Elden yang mendengarnya hanya menghela nafas panjang sambil mendelik kesal menatap Vino yang masih saja menyantap makan malamnya. "Pulang gih, gue mau otw nih ke rumah cewek gue." "Males gue di rumah mending di sini." "Gue mau pergi dodol, Lo mau jagain rumah gue?" "Boleh tuh, asal gue boleh mainin game di komputer Lo." "Serah Lo deh" ucap Elden sambil menghela nafas pelan dan berlalu pergi menuju kamarnya untuk bersiap-siap secepat mungkin. Tidak lama Elden keluar dari kamar dengan mengenakan baju kaos polos berwarna hitam senada dengan warna jins cowok itu, jam tangan dan juga sepatu vans berlist putihnya. Vino langsung terbatuk-batuk ketika Elden berjalan mendekatinya karena Elden menyemprotkan parfum sebotol sepertinya hingga membuat Vino bengek sendiri menghirup aroma parfum Elden. "Lo nuangin parfum ke baju Lo sebotol apa?! Nyengat banget anjir, kasian anak orang sesak nafas nanti!" cetus Vino kesal sambil menutup hidungnya dengan tangan lalu mengibas-ibaskan tangan ke udara, mengusir aroma Elden yang sangat menyengat di Indra penciumannya. "Alah, ntaran juga hilang baunya karena di makan angin," ucap Elden sambil merapikan jam tangannya. "Penampilan Lo juga aneh banget, Lo mau ziarah ke makam nenek lo atau ketemu doi sih?" "Lo kok bawel banget sih, ya mau ketemu cewek gue lah, ya kali mau ziarah malem-malem gini. Heran gue punya temen tololnya minta ampun modelan kek Lo." Vino hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Elden yang dengan sok kecekapannya tengah memainkan rambutnya sendiri, ya nyatanya Elden emang cakep sih. "Udah ah gue cabut dulu, oh iya pintu jangan lupa di kunci! Makan mulu, heran gue!" "Iya, iya! Gue makan nggak tenang nih gara Lo, ganggu aja, pergi sana Lo!" Elden langsung menoleh ke belakang dan menatap Vino yang sedang terkekeh pelan. "s****n nih anak gak tau diri banget, gue jual juga baru tau rasa Lo!" "Ampun bang jago." *** Elden dan Nasywa tengah berjalan-jalan mengelilingi kota dengan motor Elden yang nggak malu-maluin tentunya. Di sepanjang perjalanan Elden berusaha untuk mencari topik obrolan dengan Nasywa agar cewek itu tidak merasa bosan berada di dekatnya. Namun sebenarnya di dalam hati Elden merasakan hal aneh, ia sangat deg-degan dan gemetaran berada di dekat doi, apalagi ketika melihat Nasywa yang memeluk tubuhnya. Duh rasanya, ahhh mantap! Karena dalam persejarahan hidup Elden, baru kali ini ia membonceng seorang cewek di motor kesayangannya dan baru pertama kali juga dipeluk dari belakang seperti ini. Elden semakin dibuat melting ketika Nasywa membalas ucapannya dengan menempelkan dagunya di bahu Elden. Oksigen mana oksigen?! "Mau mampir beli makanan atau minuman nggak?" tanya Elden lembut sambil menatap wajah cantik Nasywa di kaca spion motornya, padahal posisinya saat ini Nasywa tengah memakai helm dan masih saja terlihat sangat cantik dan imut hingga Elden ingin sekali membawa Nasywa pulang ke rumahnya. "Hmm minum boba boleh?" Elden langsung tersenyum sambil mengangguk cepat. "Boleh dong, buat Lo apa yang nggak gue kasih." Nasywa tertawa pelan sambil semakin mengeratkan pelukannya hingga membuat Elden merinding sendiri dibuat oleh gadis itu. Elden pun menghentikan motornya di salah satu cafe yang menjual berbagai jenis minuman Boba dan memesankannya untuk dirinya dan juga untuk sang pujaan hati, Nasywa. *** Haiii! Tap Love yuk!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN