Chapter 17 : Adam berdebar

1507 Kata

Ummi Aira terkekeh kecil, lalu memeluk tubuh kurus Asiyah dan mengelus punggung itu dengan sayang. “Pelukan ini hanya milikmu sayang, jadi Ummi akan memberikan pelukan ini jika kamu membutuhkannya, bahkan Ummi tak keberatan jika memelukmu setiap detik sekali.” Asiyah membalas pelukan itu, lalu mengangguk haru dan terus mengucapkan terimakasih.  “Terimakasih Ummi, terimakasih.” Setelah beberapa menit berpelukan, lalu mereka saling melepaskan dengan pandangan penuh senyuman. Ummi Aira mengitari ruangan, ia mencari sosok anaknya. Umi Aira menghela napas lelah. “Di mana Adam, sayang?” Senyum Asiyah memudar, lalu menghela napas sedih tapi berusaha tetap tersenyum pada Ummi Aira, walau sangat tipis. Asiyah tidak ingin Ummi Aira khawatir dengan keadaan rumah tangganya. Dari kemarin Adam belum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN