BAB-13. NAMANYA RETA. KEHENINGAN yang begitu kentara mendadak menghantui ruang makan. Raka seolah bisa mendengar suara detak jantungnya sendiri. Dia menunggu dengan sabar jawaban dari sang ibu. Menunggu wanita yang sudah mengandung dan melahirkannya itu membuka mulut. Kesabarannya hampir habis, Raka hendak mengatakan sesuatu tetapi sang ibu lebih dulu bertanya, “Apa yang membuatmu menyukainya?” “Banyak.” Jawab Raka cepat. Dia tidak mau ibunya berubah pikiran. Maka inilah waktu yang tepat untuk mengungkapkan alasan kenapa dia begitu ingin menikahi Reta. “Dia gadis manis dan baik hati. Aku bertemu dengannya di suatu tempat dan jika dilihat dari caranya berbicara, gadis itu cukup ramah. Serta tahu sopan santun. Cantik dan tentunya mandiri, Ma. Kurasa itu sudah cukup. Aku punya seribu alasan