BAB-14. RUMAH RETA. “Menurutmu apa alasannya?” Raka tertawa dalam hati. Ia ingin sedikit menghibur sahabatnya itu. “Aku tidak tahu jawaban pastinya seperti apa. Kalau kamu memang benar-benar ingin tahu, kamu bisa menanyakan langsung ke Tuhan.” Dean membuka mulutnya lebar-lebar. “b******k! Kamu ingin aku mati?!” pria itu lalu meninju lengan Raka sekuat tenaga tetapi Raka yang sudah siap dengan serangan mampu menangkisnya dengan sangat baik. “Sialan!” umpatnya lagi. “Tenang… tenang…” Raka mencoba menenangkan sahabatnya. “Kamu tahu, Dean? Sejujurnya aku senang melihatmu bersama Dara. Hanya saja aku takut kalau suatu saat nanti keluarganya akan bertindak demi mendapatkan putri mereka lagi. Kita sama-sama tahu kalau Dara ini istimewa. Dia anak terakhir dari enam bersaudara. Lima kakaknya la