Disambut oleh sekretarisnya Dika, Nuri dengan pakaian mewahnya mengenakan mantel tebal berbahan kulit yang cukup hangat dengan kualitas yang sangat bagus. Tapi dia masih kurang puas dengan apa yang dilakukan oleh Dika yang sama sekali tidak dapat seorang diri menjemputnya, duduk di kursi penumpang Nuri membenarkan riasannya meski sudah sangat cantik. "Kau yakin, dia sudah datang dan menunggu ku?" tanya Nuri dengan nada kesal. "Tuan sudah berpesan agar anda baik-baik saja Nona," angguk Ben. "Mungkin maksud dia baik itu, aku yang tanpa dia," gumam Nuri. Ben merasa tidak ingin memahaminya dia tetap fokus dengan kendaraannya dan juga sudah memastikan Dika sampai di pelabuhan dengan sangat baik bertemu di sana adalah keputusan yang diambil oleh Dika. Di dalam perjalanan Dika melihat beb