PHY 28 - Elsayang

1962 Kata

"Segenap jiwamu adalah segenap jiwaku. Jadi aku tidak akan membiarkan kesakitan pada segenap jiwa kita." ~Arial~ Arial menyandarkan bokongnya pada bangku semen depan koridor kelasnya. Kedua tangannya melipat di depan d**a. Sesekali dia tertawa karena lelucon teman-temannya yang berhasil menggugah selera humor recehnya. "Kadang gue mikir." Nanda menggantung kalimatnya. "Bisa mikir juga lo?" sahut Angga datar membuat teman-temannya yang lain tertawa riuh. "Sialan. Gue belum kelar!" geram Nanda meninju bahu Angga dengan pelan. Angga kemudian tertawa. "Denger nih denger. Kali ini gue serius!" seru Nanda ingin teman-temannya benar-benar mendengarkan ucapannya kali ini. "Apaan iya apaan?!" balas Kevin menatap Nanda dengan pandangannya yang menyebalkan membuat Nanda berdecak sebal. "Apaa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN