Tidak Berharap Memiliki

1122 Kata

Ruangan yang dipenuhi oleh berkas dan jajaran komputer itu kini tampak redup, hanya lampu kecil yang dinyalakan guna menemani para pegawai yang tengah lembur. Suara mesin printer yang menggema disambut gemerisik lembar per lembar yang tercetak tanpa warna. Tak hanya itu, suara stampel terdengar seirama ketika pria dengan setelan jas hitam itu memberikan cap di setiap isi map. Sesekali dia menghela napas. Malam ini cukup banyak karyawan yang memutuskan untuk bekerja lembur, apalagi di awal bulan. Mereka semua begitu bersemangat menanti hari pembagian bayaran. Dinding putih yang dilapisi keramik tampak mencolok, dipadukan dengan lukisan monalisa yang terpasang di sudut ruangan. Akan tetapi, bukan soal itu, melainkan gadis yang tengah menanti filenya selesai di fotokopi. Dia terus-menerus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN