8. Suatu Pagi

1403 Kata

                Aku merasakan sebelah tanganku sedikit kebas, juga leherku terasa sakit sekali. Aku mulai bergerak menyamankan posisi, dan sedikit menyibakkan selimut karena suhu di ruangan ini agak panas.                 Eh sebentar! Selimut?                 Seketika itu, aku langsung bangun dengan mata terbuka lebar selebar-lebarnya. Aku celingukan, dan ternyata saat ini aku berada di atas kasur, sendirian. “Ya ampun!” aku memekik cukup keras ketika sadar kalau ini bukan di kamarku. Iya, jelas bukan. Aku ingat, terakhir kali sebelum aku ketiduran itu aku berada di dalam almari pakaian.                 Aku menoleh ke samping, kosong. Aku menoleh ke bawah, bajuku aman. Bukan, bukannya aku berharap yang aneh-aneh, tapi kurasa gerakku ini gerak wajar setelah sadar kalau aku baru saja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN