"Mama mohon, Hamas! Mama mohooooooon!" Bahkan perempuan itu rela bersujud dikaki anaknya. Hamas kembali ke rumah usai menyelesaikan ujian akhir semester. Menjelang UAS, ia banyak menelantarkan kuliah. Banyak tak hadir di kelas. Wayan terus mencarinya dan begitu bertemu dengannya semalam di apartemen, sahabatnya itu marah-marah. Hamas tak tahu harus bagaimana menghadapinya. Mana mungkin ia membongkar aib keluarganya? Meski ia tahu kalau Wayan akan menjaga rahasia tapi ia terlalu malu untuk mengatakannya. Maka ia biarkan Wayan memukulnya sepuas hati. Menjelang tengah malam, Mamanya menelepon. Ia meninggalkan perempuan itu di rumah. Tidak sendirian. Tante-Tantenya sudah berjanji akan menjaga. Hamas tak tahu di mana harus menitipkan Mamanya. Ia tak mungkin menginapkannya di rumah Tante Her