Hamas hanya bisa menghela nafas. Ia tiba di kampus dengan cepat. Entah bagaimana ia bisa melewati jalanan Jakarta-Bogor dengan kecepatan maksimal dan tahu-tahu sudah membawanya tiba di kampus ini. Begitu tiba, ia berjalan menuju mobil yang di parkir paling ujung. Kemudian dipersilahkan masuk ke dalamnya. Seperti yang sudah ia duga, ia diancam oleh lelaki yang tak lain menjabat sebagai Menteri Kesehatan. Sejujurnya, ia sudah tahu sedikit apa yang terjadi pada Papanya. Meski tidak tahu sepenuhnya. Papanya memang kabur dari kejaran KPK. Katanya orang-orang KPK tapi ternyata bukan. Mereka hanya preman yang menyamar untuk menakut-nakuti Papanya. Papanya tertipu bahkan satu keluarga mereka memang tertipu. "Kalau mereka membawaku, mereka juga akan terseret, Dian." Itu obrolan Papanya dengan O