Begitu mendapat pesan dari kakaknya, ia langsung membelokan mobil kembali ke rumah. Ia bahkan tidak tidur sama sekali. Di dalam kepalanya, ia hanya ingin menghabisi sang menteri itu. Andai kan ia tak punya iman dan keberanian, barangkali ia sudah benar-benar melakukannya. Mobilnya melaju tinggi melibas jalanan tol Jakarta-Bogor. Suasana bahkan masih pagi sekali. Usai subuh di masjid dan beristirahat sebentar di sana ia terpaksa berangkat kembali ke Bogor. Harusnya hari ini ia menghadiri berbagai rapat kampus. Tapi semua hal itu terpaksa ia limpahkan pada wakilnya. Ia tak bisa mengatakan apapun selain menitipkan keperluan kampus. Tiba di halaman rumah, wajahnya suntuk sekali. Selain mengantuk, ia juga lelah. Bukan hanya fisiknya yang lelah tapi juga batinnya menghadapi semua ini. Begitu me