Zea terbangun dari tidurnya ketika ia merasakan cahaya masuk begitu saja dan mengganggu matanya. Zea terkejut ketika sadar ia dan Tristan sedang di ruang rahasia yang ada dibalik rak buku di ruang kerja Tristan. Zea membulatkan mata ketika tak melihat suaminya disampingnya. Zea segera meraih ponselnya dan melihat pagi menunjukkan pukul 9. Zea bingung harus apa, ia tidak mungkin ada di sini sepanjang hari. Ia dan Tristan sudah melakukan hubungan itu sejak kemarin. Dan, mereka di sini sejak kemarin, tak mungkin menunggu lagi sepanjang hari sampai semua orang pulang. Sementara itu, Tristan sudah duduk di kursi kerjanya. Tak lama kemudian, Elis datang dan menghampiri bosnya. “Sudah dapat setelan wanita?” tanya Tristan. “Sudah, Tuan.” “Kamu yakin sudah pas?” tanya Tristan lagi. “Pas. Soa