Bab 29. Rindu Itu Berat

1071 Kata

Hari berjalan seperti biasanya, Zea baru tiba di hotel setelah seharian ini bekerja, ia merasakan keram perut yang tidak tertahankan, dan berusaha mengistrahatkan diri dengan cara berbaring di atas ranjang. Zea tak melihat suaminya ada di sini, padahal tadi pulang jauh sebelumnya, katanya ada yang mau di urus, tapi sudah hampir jam 9 malam, suaminya itu tidak pulang. Terdengar suara ponselnya, Zea meraihnya dari dalam tasnya, lalu langsung mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelponnya. ‘Halo? Aku lagi sakit perut,’ kata Zea. ‘Apa? Kamu sakit? Kamu dimana? Biar aku ke sana.’ Zea membuka pejaman matanya dan melihat layar ponselnya, ternyata yang menelponnya adalah Zelle. Apa yang akan kakaknya itu lakukan kepadanya? ‘Zelle? Apa yang kamu lakukan? Kenapa menelponku?’ ‘Tadi katamu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN