Anthony tampak bahagia ketika keluar dari toko ponsel. Jaket hitam tebal yang ia gunakan semakin membuat tubuhnya hangat. Sudah tidak sabar rasanya ingin menghubungi Selena, mendengar suara gadis itu dan menatap wajahnya melalui layar ponsel. Setidaknya mereka bisa mengirim video keseharian. Anthony mendongkak ke atas melihat awan hitam berkumpul. Ia merogoh tasnya mengeluarkan payung hitam yang sudah ia siapkan dari rumah. Cuaca akhir-akhir ini tidak menentu membuat ia harus sedia payung setiap hari. “Huh, semangat,” gumamnya sebelum membuka lebar payung hitam itu. Langkah kakinya begitu cepat. Ia sudah tidak sabar ingin istirahat di apartemen lalu mengabari kekasihnya kalau dia baru saja pulang. Membayangkan respon Selena saat tahu ia sudah punya ponsel membuat Anthony tersenyum leba