Izzy mengangguk dan menerima ponsel itu. Ia lalu mengantarkan Andrew ke pintu meski ia separuh berpegangan pada lengannya. Andrew juga tak segan melingkarkan sebelah lengannya pada pinggang Izzy bersama berjalan ke pintu. Devon rasanya ingin meledak melihat keduanya. Izzy tampak santai dan tidak terganggu, sedangkan Andrew bersikap begitu dekat seolah mereka sahabat lama. “Apa kamu membawa kendaraan?” “Aku meminjam mobil bosku,” jawab Andrew tersenyum ramah. Izzy pun mengangguk percaya. “Jaga dirimu, jika ada apa-apa hubungi aku dengan ponsel itu. Baru aku yang menambahkannya.” Izzy terkekeh lalu mengangguk. “Cepat sembuh!” Andrew mengecup sebelah pipi Izzy sebelum berjalan mundur beberapa langkah lalu berbalik pergi. Izzy diam terpaku dengan mata membesar dan sebelah kaki berjinjit