Satu minggu telah berlalu dan Gim sudah mulai perlombaan cerdas cermat antar sekolah jadi sejak kemarin aku tidak bisa bertemu dengan Gim karena cowok itu bersama teman yang ikut mewakili sekolah tinggal disebuah penginapan jadi tidak pulang. Aku hanya mengirim pesan atau video call jika sempat tapi tetap saja itu tidak cukup, aku dan Gim bagaikan paru-paru dan jantung jadi kalau pisah itu rasanya ada yang aneh. Namun aku akan berusaha tanpa Gim lagian lomba ini juga sangat menguntungkan untuk Gim semoga saja saudaraku itu memenangkan lombanya. “Cebong!” teriak Danial. Aku yang lagi baring-baring langsung lari ke teras menemui Danial “Ada apa Dan?” tanyaku. “Jalan yuk bosan nih dirumah aja, kamu cepat siap-siap ya” kata Danial. Wah kebetulan aku lagi bosan juga dirumah. “Oke” jawabku