Chapters 17 [Pelampiasan]

2004 Kata

“Kinan…!” Suara Jino terdengar tegas, tetapi Kinan terus saja mengomel sambil membawa tiga tas sekaligus. Jino hanya mengangkat bahunya dengan acuh, sementara Rio, yang tidak tega melihat Kinan membawa beban sebanyak itu, menawarkan bantuan. “Kin, sini biar gue aja yang bawa.” kata Rio dengan nada lembut. Kinan menoleh dan tersenyum kecil. “Gak usah, Rio. Tasnya gak berat kok, cuma tas Jino aja yang kayaknya isinya batu semua.” katanya sambil tertawa pelan, meskipun jelas ia agak kesulitan membawa semuanya. Mendengar itu, Jino berhenti mendadak. Ia membalikkan badan dan menatap Kinan dengan mata tajam. “Apa lo bilang tadi?” katanya dengan nada menantang. Kinan tidak takut. Ia menatap balik Jino dengan tatapan sinis. “Apa, gue gak takut sama lo. Kalau gak ada Rio di sini, ogah banget

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN