Suara keras bola basket yang menghantam kepala Kinan membuat seluruh perhatian tertuju padanya. Kinan memegangi kepalanya yang masih berdenyut nyeri, menatap tajam ke arah dua cowok yang berada di lapangan. Wajahnya memerah menahan amarah.
Tanpa pikir panjang, Kinan mengambil bola basket yang ada di dekat kakinya dan dengan langkah mantap berjalan ke tengah lapangan.
Sampai di tengah lapangan, ia melempar bola itu dengan keras ke arah salah satu dari dua cowok tersebut.
Bug!
Bola menghantam d**a cowok itu, membuatnya mundur beberapa langkah.
"Lo emang gak bisa bedain ya? Antara ring basket sama kepala gue?" Kinan melotot, suaranya terdengar dingin dan menusuk.
"Kalau mata lo rabun, mending pakai kacamata biar jelas, biar lo bisa bedain mana ring basket dan mana kepala gue."
Cowok ya
