50-ARGA: HARAPAN

1524 Kata

Menjelang senja kali ini, horizon nampak lebih dramatis. Latar belakang berwarna biru disesaki gumpalan-gumpalan awan, sementara baskara perlahan tenggelam di ufuk barat. Cahaya jingganya menyusup ke paviliun ini melalui jendela dapur. Sinar keemasan itu menyoroti dua piring putih yang gue siapkan untuk wadah menu makan malam kami. “Hmm,” gumam Ayra. “Udah al dente?” tanya gue. “Iya, Abang. Udah.” “Oke, aku tirisin ya? Istri gue memberi anggukan sebagai jawaban. Sementara gue mengurus helaian pasta, Ayra menuang minyak zaitun ke dalam pan. Aroma harum bawang putih dan irisan cabai yang digoreng memancing produksi air liur gue. Terlebih saat potongan tuna turut masuk. “Pastanya, Abang?” ujar Ayra lagi. Gue pun menuang spaghetti ke dalam pan, membiarkan Ayra menghomogenkan resep ters

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN