49:AYRA-PERNIKAHAN IMPIAN

1610 Kata

Hanging clock menunjukkan lima menit menjelang pukul 17:30 waktu Cambridge. Aku menoleh ke samping kananku, Abang masih terlelap pulas. Ku pindahkan selimut rajut yang tadinya kupakai, kini untuk menutupi tubuh Abang dari lutut hingga ke pinggang. Sungguh, ia sama sekali tak terusik. Aku menapakkan kaki di lantai, memungut kaos Abang lalu mengenakannya. Koper yang Abang posisikan di samping pintu kugeser ke living room. Atasan berwarna putih, sweater berwarna dusty peach, dan rok tutu berwarna nude menjadi pilihanku untuk digunakan setelah mandi nanti. Setelahnya, aku pun beranjak ke bathroom guna membersihkan diri. “Capek banget apa ya?” gumamku sembari menatap Abang. Aku sudah mandi, berganti pakaian, bahkan mengeringkan surai namun suamiku masih saja lelap. Kembali aku menatap jam di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN