“Kau sudah datang?” tanya Dario begitu gue masuk ke ruang ganti dokter. Dia lagi makan roti sama minum su5u.
“Hmm. Bagaimana denganmu? Baru sempat makan malam?” balas gue seraya membuka pintu loker.
“Ini hanya kudapan. Aku baru meninggalkan PICU.”
“Kasus apa?”
“Hipospadia.”
Penyakit yang barusan disebut Dario itu merupakan kelainan bawaan pada anak laki-laki di mana uretra atau saluran kencing lubangnya ngga berakhir di ujung p3nis, tapi di bagian bawahnya. Butuh pembedahan untuk memperbaiki posisi uretra dan memulihkan aliran urine yang benar.
Gue mengenakan sneli, lalu memasukkan satu onigiri, plastik klip berisi potongan buah, juga tiga butir permen karamel ke salah satu saku di bagian bawah. Sementara saku lainnya berisi pocketbook, benang bedah buat latihan bikin simpul, dan ste
