Abimanyu tidak percaya dengan apa yang ia dengar, Chayra melepas pelukannya lalu mencubit kedua pipi pria itu. Chayra memegangnya sampai kedua pipi Abimanyu memerah. Sekarang, gantian Abimanyu yang memeluk Chayra, dekapan pria itu snagat erat hingga membuat Chayra sesak. Tetapi, ia tidak begitu peduli karena sekarang ia sangat bahagia. “Terimakasih, Ra. Kamu nggak terpaksa kan terima lamaran aku?” tanya Abimanyu. Chayra menggeleng, “Sama sekali nggak, Bi. Aku memang sudah memikirkannya sejak semalam.” Abimanyu tersenyum, ia menangkup wajah Chayra. Sekarang, ia merasa gadis itu sangat menggemaskan, Abimanyu ingin sekali mengigit pipi tembem gadis itu. Chayra terdiam ketika Abimanyu mengelus bibirnya lembut. Ia bahkan menahan napas saat pandangan pria itu hanya tertuju ke sana. Chayra t