Pagi sekali Hening sudah datang. Darsa juga sudah mandi. Darsa mandi cepat karena tadi malam mimpi burungnya mengepakkan sayap dan masuk kurungan Hening. Padahal burungnya masih terasa sakit, karena lecet, akibat melayani empat bunga desa busuk itu. Begitu datang Hening langsung sibuk di dapur, sedang Darsa menyibukkan diri di kebun. Ada rasa takut berdekatan dengan Hening, karena Hening serupa magnet bagi burungnya yang sekarang semakin baperan kalau berada di dekat Hening. Darsa menoleh karena ada yang menyentuh bahunya. Darsa bangkit dari berjongkoknya. Hening menunjuk apa yang ada di atas kursi panjang di teras pondok. "Iya, terima kasih." Hening meninggalkannya, Darsa mengikuti langkah Hening. Di atas kursi panjang ada secangkir teh, dan dua buah pisang rebus. Darsa duduk di ba