Dimas yang berada di belakang punggung Kinanti dengan sigap mendekat dan menangkap gelas yang dijatuhkan Kinanti. Ada sedikit tumpahan jus ke bunga mawar yang sedang dirawat Kinanti. Posisi tubuh Kinanti menjadi sedikit terjepit karena d**a Dimas yang menempel di punggungnya. Suasana sore yang beranjak malam itu dirasakan canggung oleh keduanya. “Maaf,” ucap Dimas pelan sambil perlahan memundurkan tubuhnya dari Kinanti. Kinanti lalu menggerakkan tubuhnya dan berbalik menghadap ke arah Dimas. Kinanti mendadak mengamati sekujur tubuh Dimas yang kini bertukar pakaian yang lebih kasual. Dimas sedang memegang kotak beludru biru, dan Kinanti langsung bisa menebak bahwa kotak itu berisi hadiah kelulusan untuknya dari Dimas. Dimas pernah menawarkannya hadiah pada hari ujian akhir kelulusannya.