“Kamu sudah lama nggak masak, Dimas. Kamu selalu sibuk dan sibuk dengan pekerjaan kamu di perusahaan, sementara Kinanti sudah lama tinggal bersama kita dan nggak pernah mencoba masakan kamu. Papa pikir ini kesempatan yang baik … bagaimana kalo kamu nanti memasak hidangan yang spesial untuk Kinanti, dan Kinanti bisa mencobanya.” Entah bagaimana percakapan santai antara Arsa dan Dimas akhirnya menyinggung nama Kinanti. Sepertinya Arsa ingin Kinanti terlibat dalam perbincangan dirinya dan Dimas, dan tidak diam saja. Padahal saat itu Kinanti sedang memikirkan hubungannya dengan Dimas dan bagaimana menghadapinya. Tanpa sadar Kinanti menoleh ke arah Dimas yang juga sedang menatapnya dengan tatapan hangat. Ada senyuman yang terulas indah di bibir Dimas. "Tentu saja aku bisa, selama Mama nggak