Dimas seperti refleks memasukkan jari telunjuk Kinanti ke dalam mulutnya, padahal menghisap dan menjilat adalah dua hal yang paling dibencinya. Sambil menghisap-hisap jari telunjuk Kinanti, Dimas meluangkan waktunya sejenak mengamati reaksi Kinanti dengan matanya yang hitam dan dalam. Beberapa detik kemudian, barulah dia melepaskan jari Kinanti dari mulutnya. Saat jari telunjuknya yang ramping ditarik keluar dari mulut Dimas, mata Kinanti terbelalak terkejut, dan pipinya dengan cepat memerah, sementara Dimas tampak acuh tak acuh, seolah-olah aksinya biasa saja. "Maaf, tadi aku membuatmu takut dan menyebabkan tanganmu terbakar," ujar Dimas dengan sikapnya yang sangat tenang. Dia tahu Kinanti terkejut karena ulahnya yang tak terduga, tapi Dimas memang sangat mengkhawatirkan Kinanti, dia t