tujuh

1738 Kata

Selepas salat magrib, aku makan malam, sendiri. Mbak Ijas sudah pulang bersama Mang Bilal. Sedangkan Ibu sekarang di kamarnya bersama Raja. Ya, kami harus membagi waktu makan dan mengasuh Raja bergantian. Sebab, bayi itu tidak bisa ditinggalkan seorang diri. Aku juga masih waras untuk melakukanya. Ponselku berdering. Nama Pram muncul. Aku mengabaikan. Sama sekali tak berniat untuk mendengar alasan lelaki itu. Setidaknya untuk saat ini. Namanya muncul lagi. Terus, berkali-kali. Sebanyak apapun dia menelepon, selama itulah aku diam hanya memandangi layar ponsel. Pramuja: Ra angkat telponnya. Pramuja: Raja kenapa? Pramuja: Sekarang keadaannya gmn? Bodoh. WhatsApp akan kelihatan kalau aku sudah membaca pesannya dan kapan terakhir kali aku online. Pram jelas mengetahui itu sekarang. T

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN