“Tuan!” Shakila berlari menghampiri Julian yang hendak membuka pintu dengan wajah panik ketakutan. Sementara Julian tak bergeming, tetap memunggungi Shakila dengan tangan menggenggam gagang pintu. “Tuan, apa di rumah ini ada hantu? Tadi tiba-tiba pintu kamarku tertutup sendiri,” kata Shakila mengadu seraya menoleh ke belakang pada pintu kamarnya. Telinga Julian kian memerah dengan genggam tangan kian menguat. “Lain kali kunci kamarmu,” ucap Julian kemudian menarik gagang pintu dan melangkah keluar rumah tanpa mengatakan apapun lagi. Dirinya tak ingin melihat wajah Shakila dan membuat otaknya kian mengepul. Bayangan pinggang ramping Shakila yang disempurnakan dengan bagian bawahnya yang tampak kencang tapi kenyal membuat otak dan tubuhnya panas. Bagaimanapun dirinya pria normal, pria y