Raline bangkit berdiri saat melihat Julian dengan kedua tangan menggenggam kuat tali mini bag yang ditenteng di depan perut. “Apa yang kau lakukan di sini,” ucap Julian dengan suara begitu dingin sedingin sorot matanya. Ia berdiri beberapa langkah di depan Raline dengan satu tangan tersembunyi dalam saku celana. Sementara itu Shakila mengintip dari balik dinding melihat apa yang akan terjadi. “Apa akan terjadi perang dunia keempat, Dav?” gumam Shakila dengan mengusap kepala Davin dalam gendongan. Ia masih penasaran dengan Raline juga hubungannya dengan Julian. Raline mengambil langkah mendekati Julian dan meminta maaf. “Sayang, kumohon, maafkan aku. Kita bersama bukan satu atau dua hari, kita bisa mendiskusikannya lagi baik-baik, bukan? Aku benar-benar minta maaf dan akan memperbaik