Silau cahaya matahari yang menembus melewati jendela kamar Julian membuatnya terbangun. Samar-samar desisannya terdengar dengan tangan memijat leher yang terasa mau patah. Hampir semalaman ia tidak tidur. Mungkin dirinya baru bisa memejamkan mata beberapa jam yang lalu itu pun dengan posisi duduk. Alhasil lehernya pun terasa keram. Ini semua karena Davin yang tidak mau tidur di tempat tidur, hanya tidur saat berada di pangkuannya. Melihat Davin tampak begitu lelap, dengan amat sangat hati-hati ia memindah Davin dari pangkuan ke atas tempat tidur. Ia harap Davin tidak bangun karena harus segera ke kamar mandi. Julian bernafas lega saat berhasil meletakkan Davin tanpa membangunkannya. Ia pun turun dari ranjang dengan sangat hati-hati bahkan berjalan mengendap ke kamar mandi agar tak meni