33. Telepon Tak Terduga

1189 Kata

Sudah hampir sepuluh menit sejak Riga menghentikan motornya di depan sebuah rumah, tapi ia tak kunjung memencet bel atau memberitahu si pemilik rumah terkait kedatangannya. Riga hanya berdiam diri di atas motornya sambill menatap pagar rumah yang tertutup. Padahal niatnya pulang duluan dari rumah Dana tadi karena ia badannya lelah dan ia ingin istirahat. Namun, kenyataannya ia malah membelokkan motornya ke sini. Benar, memang. Kadang hati dan pikiran tidak sinkron. Hati menginginkan A, tapi pikiran kita justru memilih B. Dan kalau sudah begini siapa yang bisa disalahkan? Tidak ada. Riga merogoh ponsel di saku jaketnya. Jemarinya bergerak lincah di layar, membuka ruang obrolannya dengan Alena. Ia mengetikkan sebaris kalimat di sana dan siap menekan tombol kirim, tapi ragu tiba-tiba meny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN