14 Nadi-ku

1529 Kata

Artha terbatuk-batuk kecil karena kepulan asap yang sengaja Nadi tiupkan ke wajahnya itu, Nadi terus memperlihatkan keburukannya. Sampai akhirnya laki-laki itu lalu menarik batang tembakau itu dari tangan Nadi. “Sejak kapan seperti ini!” Nadi mengalihkan wajahnya dia tidak ingin melepaskan batang tembakau itu. “Sejak kapan? Anda seperti sangat mengenalku saja.” Hahahah. “Ya memang tidak lagi mengenalmu sekarang, ini terlalu jauh Nadi.” “Huuhh!” Lagi-lagi Nadi mengudarakan asap rokoknya itu lalu meraih slokinya yang masih terisi penuh untuk menenggaknya kembali. “Pasti anda membohongi istri dirumah untuk ada disini kan?” Nadi terkekeh, “Untuk apa seperti ini? Seperti ini ya hiburan para orang kaya membuang-buang untuk hal remeh.” “Tidak ada yang remeh, artinya aku sangat mengharg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN