PART. 24 BULIH HAJAKAH GURING BADUA, MA'?

906 Kata

Wira melepaskan ciumannya. Mereka saling tatap dengan wajah merona. "Istirahat ya, pekerjaanku di kebun belum selesai." Wira mengusap lembut pipi Ziah yang masih terlihat pucat "Iya, Aa." Ziah menyentuh telapak tangan Wira, agar menempel di pipinya. "Aku pergi dulu ya, Assalamuallaikum." Wira mengecup kening Ziah sebelum bangkit dari duduknya. "Walaikum salam." Ziah mencium punggung tangan Wira. Wira kemudian mengecup puncak kepala Zaiah. Wira ke luar dari dalam kamar. Ibunya ada di dapur, Awal, dan istrinya tampaknya sudah pulang. "Bu!" panggil Wira. Wirda memutar tubuhnya. "Ya. Kamu mau kerja lagi?" Wirda menatap putranya. "Iya, Bu. Enghh ... boleh aku bertanya sesuatu, Bu?" Tanya Wira meragu. "Apa? Duduklah." Wirda menunjuk kursi dapur. Mereka duduk berhadapan. "Engh....

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN