Chapter 12

866 Kata

Selamat membaca Prawira, Irene, dan Aruna tengah menonton tv bersama di ruang tengah. Saat mereka tengah asik bergurau ria, tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca dari arah depan. Mereka terkesiap dan tersentak kaget. Irene menoleh ke arah Prawira dengan raut wajah ketakutan. "Aku akan lihat," tutur Prawira singkat, lalu beranjak dari sofa dan berjalan menuju ke ruang utama. Setelah tiba di sana, Prawira mendapati sebuah batu besar yang dibungkus kertas tergeletak di lantai dengan pecahan kaca yang berhamburan di mana-mana. Prawira mengambil kertas yang membungkus batu itu, lalu membukanya. Seketika bau anyir darah menyeruak menusuk indera penciumannya. Prawira diam membisu dengan raut wajah yang tidak bisa ditebak saat membaca isi dari kertas yang ditulis dengan cairan berwarna m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN