Selamat membaca Megan menangis histeris di pelukan Henry saat dokter memberitahu, jika kesempatan Dewi untuk bertahan hidup semakin kecil. Sekarang Dewi tengah berjuang menghadapi masa-masa kritis itu sendirian. Andai saja, rasa sakit yang dirasakan mamanya bisa dibagi, Megan ikhlas menerima rasa sakit itu untuk mengurangi beban yang diderita oleh Dewi. Mamanya adalah orang baik, tapi kenapa ujian yang dihadapi begitu berat? Tidak bisakah ada kebahagiaan yang menghampiri mamanya selama berada di dunia ini? Sungguh, ia tidak akan sanggup jika harus kehilangan satu-satunya orang yang menjadi alasan dirinya untuk tetap kuat menjalani hidup sampai saat ini. ***** Keesokan harinya. Prawira dan Irene tengah bersiap-siap untuk pergi dari rumah itu. Mereka berangkat ke bandara dengan mengg