Berbeda dengan pagi biasanya, hari ini Sheilla bangun lebih dulu. Walaupun tubuhnya masih terasa lelah, tetapi dia sudah rapih. Selesai memakai bedak Sheilla merangkak naik ke atas kasur. Sudah jam tujuh pagi, tetapi suaminya belum bangun. Selain itu, Sheilla juga enggan membangunkan. Karena jika pria itu bangun, pasti akan bersiap ke kantor. Masih dalam posisi duduk Sheilla menatap lekat wajah damai suaminya itu. Ide-ide jahil memang sudah terlintas, tetapi tangannya masih berusaha menahan. Sheilla sedikit merunduk, satu kecupan dia sematkan di kedua pipi Mathew. Merasa dua kecupan itu tidak ada respon, Sheilla kembali mengecup kening dan berakhir bibir. Puas mengecupi wajah Mathew tubuh Sheilla kembali menegak. Suaminya tidak bangun, bahkan tidak bergerak. Deru napas damai membuat Shei