Sekilas Mathew mengecup bibir Sheilla lalu berkata, "seluruh tubuhmu sangat manis, itu alasan kenapa aku tidak sabar ingin selalu mencicipi." Tepat setelah mengatakan itu Mathew kembali mengecup bibir Sheill. Tanpa perlu memberi kode, Sheilla dengan senang hati membuka mulut membiarkan Mathew menjelajah lebih dalam. Entah pakai guna-guna apa, yang jelas tubuh Sheilla selalu luluh jika sudah mendapat sentuhan dari Mathew. Suara sesapan terdengar di dalam kamar, lidah keduanya saling membelit satu sama lain. Tinggi tubuh keduanya yang berbeda, membuat Sheilla sedikit berjinjit. Disela-sela pangutan Mathew terkekeh, dia merasa jika Sheilla tidak mau kehilangan pangutan panas itu. Berawal mengusap tengkuk, tangan Mathew kini turun mengusap punggung lalu perut. Kegiatan itu dia lakukan semba