BAB 24

1327 Kata
HENRY POV Semenjak Nicole tinggal di rumahku, aku merasa tidak kesepian karena ada yang menemaniku di rumah. Nicole seorang wanita yang baik dan pekerja keras. Setiap pagi ia membuat sarapan untuk kami dan rasanya aku sangat beruntung memiliki anak sebaik dirinya. Saat itu Elsa mengunjungiku di rumah dan Nicole terlihat tidak suka dengan kedatangan Elsa. Aku tidak tau apa yang menyebabkan Nicole bersikap demikian terhadap Elsa tetapi aku berpikir jika Nicole belum terlalu mengenal Elsa dan mungkin Nicole iri melihat kedekatanku dengan Elsa. Sejak awal aku sudah memberitahu Nicole untuk berhubungan baik dengan Elsa karena hanya Elsa satu - satunya saudara yang ia miliki. Elsa merasa Nicole tidak suka melihat ia datang ke rumah dan saat itu aku memberitahu Elsa untuk mencoba mendekati Nicole dan mengajaknya berbincang agar Nicole bisa lebih mengenalnya lebih baik. Aku ingin anak - anakku akur dan tidak terjadi perselisihan di antara mereka. " Elsa, papa harap kau bisa mengajak Nicole untuk berbincang agar hubungan kalian semakin baik. Papa tidak ingin melihatmu dengan Nicole terjadi perselisihan." kataku sambil menasehatinya. " Elsa akan berusaha mendekati Nicole sebisa mungkin." kata Elsa sambil meyakinkanku. Akhirnya Elsa berusaha mendekati Nicole dan mengajaknya berbincang. Nicole awalnya terlihat canggung saat Elsa mengajaknya mengobrol sampai akhirnya mereka terlihat sangat akrab. Aku berharap jika suatu hari nanti aku telah tiada, hubungan Nicole dengan Elsa semakin dekat dan aku ingin melihat mereka saling menjaga satu sama lain. *** Hari ini aku berangkat ke kantor bersama Elsa. Aku sengaja menyuruhnya untuk datang ke rumah dan mengajaknya sarapan bersama. Tiba - tiba terlintas di pikiranku untuk mengajak Elsa tinggal serumah denganku agar ia semakin akrab dengan Nicole dan aku membahas hal ini padanya. Saat itu Elsa hanya terdiam mendengar saranku dan sepertinya ia masih mempertimbangkan tawaranku. Aku berharap Elsa mau tinggal bersamaku karena mengingat usiaku yang sudah mau menginjak enam puluh tahun, aku ingin berkumpul bersama anak - anakku supaya ada yang menjagaku ketika aku sudah tua. Tidak beberapa lama kami sampai di kantor dan saat itu aku sangat terkejut melihat Nancy. Saat itu ia mengajakku untuk berbincang tetapi aku menolaknya dan lebih memilih pergi meninggalkannya. Nancy berusaha mengejarku tetapi aku tidak menghiraukannya karena aku tidak ingin berurusan dengannya. Tiba - tiba Nancy memegang tanganku dan menarikku hingga mau tidak mau aku harus menghadapinya. " Apa maumu datang kesini?" tanyaku sambil menatapnya dengan tajam. " Aku ingin kau memasukkan aku ke perusahaanmu atau jika kau tidak mau maka aku akan membocorkan rencana jahatmu terhadap Vincy ke publik!" Ancam Nancy padaku dan rasanya aku naik pitam saat itu " Sampai kapanpun aku tidak akan menerimamu kembali ke perusahaanku!" kataku dengan nada tegas sambil melepas tanganku dari tangannya. Waktu itu aku tidak memperdulikan Nancy yang berusaha mengancamku dan saat itu aku langsung menghubungi orang kepercayaanku untuk membuntuti Nancy dan membawanya ke suatu tempat agar ia tidak membocorkan rahasiaku kepada publik. Setelah mendapat kabar tentang keberadaan Nancy, anak buahku langsung membawanya ke sebuah gudang tua. Saat jam istirahat, aku keluar untuk pergi ke gudang untuk menemui Nancy dan membutuhkan waktu selama satu jam untuk sampai ke gudang. Satu jam kemudian, aku sampai disana dan aku melihat badan Nancy yang terikat dan mulutnya yang di sumpal oleh kain. Saat itu Nancy berusaha berteriak ketika melihatku dan aku hanya melihatnya sambil membuka penyumpal mulutnya dan waktu Nancy menyumpahiku dengan kata - kata serapah. " Kau memang biadab! berani - beraninya kau memperlakukanku seperti ini setelah apa yang telah ku lakukan untukmu!" teriak Nancy sambil menatapku dengan sinis. " Sejujurnya aku tidak ingin memperlakukanmu seperti ini tetapi aku tidak bisa membiarkan wanita sepertimu menghancurkan hidupku jadi kau harus di singkirkan dari dunia ini" kataku sambil menatapnya dengan tajam. Saat itu aku menyuruh anak buahku untuk melenyapkan Nancy karena aku tidak ingin melihatnya lagi dan saat itu Nancy berteriak kesakitan saat anak buahku mengeksekusi dirinya. Rasanya saat itu aku tidak khawatir lagi karena sekarang sudah tidak ada orang yang akan menghancurkan hidupku. **** Aku kembali ke kantor dan saat itu Elsa menanyakan kepergianku dan aku berbohong padanya jika aku tadi bertemu dengan klien. Elsa terlihat percaya dengan perkataanku dan kali ini aku bisa hidup dengan tenang. Tiba - tiba ponselku berbunyi dan saat itu aku sangat terkejut ketika Maria menghubungiku. Lalu aku mengangkat telfon dan saat itu ia ingin mengajakku bertemu karena ada sesuatu yang ingin ia bicarakan padaku. Akhirnya aku pergi ke luar untuk menemuinya di sebuah kafe yang letaknya tidak jauh dari kantor dan saat itu aku sangat terkejut ketika Maria membahas tentang rencana jahatku kepada Vincy hingga aku berhasil menyingkirkan Vincy dan mendapatkan perusahaannya. Waktu itu aku berpura - pura tidak tau meskipun dalam hati aku curiga bahwa Nancy yang menceritakan hal ini kepada Maria. Saat itu aku terpaksa berkata kasar kepada Maria untuk tidak ikut campur urusanku dan aku berusaha membuat Maria bungkam dengan mengancamnya akan membongkar status pernikahannya dengan William kepada keluarganya dan saat itu Maria terlihat sangat ketakutan dan ia memohon padaku untuk tidak mengatakan hal itu kepada keluarganya. " Apa yang ingin kau bicarakan padaku?" tanyaku sambil menatapnya dengan tajam. " Aku tau semua rencana jahatmu sampai kau menyingkirkan istrimu sendiri dan sekarang memimpin perusahaannya!" kata Maria dengan nada tegas. " Aku tidak mengerti apa yang kau katakan. Yang jelas jangan ikut campur urusanku atau kalau tidak aku akan memberitahu keluargamu tentang pernikahanmu dengan Willliam kepada mereka." kataku sambil mengancamnya. " Aku mohon jangan beritahu mereka tentang hal itu. Aku tidak ingin berpisah dengan William." kata Maria sambil memohon padaku. " Baiklah, aku tidak akan memberitahu mereka asal kau tidak ikut campur urusanku!" kataku dengan nada tajam dan aku langsung pergi meninggalkannya. Rasanya saat itu aku sangat puas mengancam Maria karena aku tidak akan membiarkan seorang pun menghancurkan hidupku dan aku tidak segan akan menyerang siapapun yang berusaha mengganggu ketentraman hidupku. Aku melihat arloji dan waktu menunjukkan pukul empat sore. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke rumah dan saat tiba di rumah, aku melihat Nicole yang tergeletak di lantai. Lalu aku membawanya ke rumah sakit untuk di periksa. Saat aku tiba di rumah sakit, dokter memeriksa keadaan Nicole dan menyatakan Nicole sedang mengandung dan usia kandungannya memasuki tiga minggu. Saat itu aku sangat terkejut mengetahui hal itu karena Nicole tidak pernah menceritakan apapun tentang kehamilannya. Tidak beberapa lama Nicole tersadar dan ia sangat terkejut ketika berada di rumah sakit. Saat itu dokter menyuruh Nicole untuk beristirahat agar ia tidak kelelahan. Waktu itu Nicole sangat terkejut ketika mengetahui dirinya sedang mengandung dan saat itu aku bertanya padanya tentang ayah bayinya tetapi Nicole tidak mau memberitahuku dan ia memilih bungkam. Sampai akhirnya aku memaksanya untuk memberitahuku dan ia bercerita jika ayah dari anaknya bernama Dava dan saat itu aku memaksa Nicole untuk memberitahu dimana alamat Dava sampai akhirnya kami sampai di rumah Dava. Sampai akhirnya kami sampai di rumah Dava dan saat aku membunyikan bel pintu, tidak beberapa lama ada yang membukakan pintu dan aku sangat terkejut melihat Dava yang ternyata ia adalah anak dari Nancy dengan suaminya terdahulu. Saat itu aku menyerang Dava dan meminta pertanggung jawaban atas perbuatannya terhadap Nicole. " Ada apa ini?! kenapa anda menyerang saya?!" tanya Dava sambil berusaha melindungi dirinya. " Aku ingin kau mempertanggung jawabkan perbuatanmu kepada Nicole karena telah menghamilinya!" kataku dengan nada tajam Saat itu Dava sangat terkejut mengetahui hal itu dan Nicole memberikan hasil pemeriksaannya kepada Dava dan Dava terlihat tidak percaya jika Nicole mengandung anaknya. Nicole memohon kepada Dava untuk menikahinya dan saat itu Dava terlihat pasrah dan ia mau menikahi Nicole. Rasanya saat itu aku tidak menyangka akan mendapat menantu yang ternyata adalah anak dari Nancy. Sejujurnya aku tidak ingin Nicole menikah dengan Dava tetapi aku terpaksa melakukannya daripada anakku menanggung malu karena hamil di luar nikah. Aku memutuskan mereka akan menikah minggu depan dan Dava setuju dengan keputusanku. Aku sudah berencana setelah Nicole melahirkan anaknya, mereka harus bercerai karena aku tidak ingin memiliki menantu dari seorang wanita yang berniat untuk menghancurkan hidupku dan aku berencana akan mencarikan pria yang terbaik untuk Nicole dan ia mau menjadi ayah dari bayi yang di kandung Nicole.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN