BAB 15

1051 Kata
ELSA POV Entah kenapa aku merasa hubungan papa dan bunda merenggang karena sepertinya mereka sedang ada masalah dan bunda lebih memilih menghabiskan waktu di luar kota bersama dengan adiknya. Saat itu papa tidak terlalu perduli dan lebih memilih menghabiskan waktu dengan bekerja. Rasanya aku sangat bingung dengan situasi yang kuhadapi sekarang dan aku memilih untuk menghabiskan waktu dengan bermain aplikasi kencan dan disana aku banyak mendapatkan teman yang cocok denganku. Saat itu aku berkenalan dengan seorang pria bernama Brandon dan dia berprofesi sebagai seorang pengusaha. Saat itu usianya delapan tahun lebih tua dariku dan ia memilki empat saudara. Awalnya kami berteman biasa sampai akhirnya hubungan kami semakin dekat dan kami berpacaran. Saat itu Brandon berada di luar kota dan kami berjanji akan bertemu. Rasanya aku tidak sabar ingin bertemu dengannya karena aku sangat merindukannya. Sampai suatu hari Brandon memberitahuku bahwa bulan depan ia akan berkunjung ke kotaku karena ada urusan bisnis dan aku berharap bisa bertemu dengannya. Beberapa hari kemudian, bunda pulang ke rumah dan aku sangat senang melihat bunda kembali ke rumah bersama kami tetapi aku sangat terkejut ketika bunda mengemasi barang - barangnya. " Kenapa bunda mengemasi barang - barang?" tanyaku sambil mengamati bunda yang sedang sibuk mengemasi barang - barangnya. " Bunda minta maaf jika selama ini ada kesalahan. Bunda tidak bisa berada di sampingmu karena bunda tidak lama lagi akan berpisah dengan papamu." kata bunda sambil memasukkan pakaiannya ke dalam koper Rasanya saat itu aku sangat terkejut mengetahui hal itu dan aku tidak mau melihat bunda berpisah dengan papa sehingga aku melarang bunda untuk pergi dari rumah. Tiba - tiba papa sampai di rumah dan papa terlihat sangat terkejut melihat bunda yang pergi meninggalkan rumah dan saat itu papa berusaha mengejar bunda tetapi bunda sudah pergi jauh sehingga papa tidak bisa mengejarnya. Waktu itu papa langsung mengambil kunci mobil dan pergi begitu saja. Rasanya saat itu aku memilih untuk kembali ke kosku karena aku ingin menenangkan pikiran dan aku berharap papa bisa meyakinkan bunda untuk kembali ke rumah. Rasanya aku tidak ingin melihat mereka bercerai karena semenjak papa menikah dengan bunda, papa mengalami perubahan dan itu semua berkat bunda. Tiba - tiba telfonku berbunyi dan saat itu aku langsung mengangkat telfon. Saat itu Brandon yang menghubungiku dan aku bercerita tentang apa yang terjadi. Brandon mendengarkanku bercerita sampai aku selesai meluapkan kesedihanku. Lalu Brandon menasehatiku untuk tidak bersedih dan berdoa semoga hati bunda berubah dan tidak jadi berpisah dengan papa. " Kau tidak boleh bersedih. Doakan bunda supaya hatinya berubah dan beliau tidak jadi bercerai dengan papamu. Aku yakin mereka tidak akan berpisah karena mereka saling menyayangi." kata Brandon sambil menasehatiku. " Terima kasih atas nasehatmu padaku. Aku bersyukur memilikimu di dalam hidupku." kataku sambil tersenyum. " Ya sudah kalau begitu. Selamat bekerja. Nanti aku telfon lagi." kata Brandon sambil mengakhiri telfon. Setelah Brandon menelfonku, aku merasa sangat tenang dan aku memutuskan untuk beristirahat karena rasanaya hari ini aku sangat lelah memikirkan hubungan papa dengan bunda yang sedang bermasalah. **** Aku sangat terkejut ketika papa menelfonku dan memintaku untuk menginap di rumah karena papa membutuhkan bantuanku. Akhirnya aku pergi ke rumah papa dan saat tiba disana, papa menyuruhku untuk membujuk bunda agar kembali ke rumah dan mengurungkan niatnya untuk bercerai. Saat itu aku berusaha menjalankan apa yang di perintahkan oleh papa dan aku langsung pergi ke rumah orang tua bunda. Saat tiba disana, aku langsung mencari bunda dan ternyata beliau tidak ada di rumah. Akhirnya aku berusaha menghubungi beliau tetapi tidak ada jawaban. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk menunggu beliau pulang ke rumah dan tidak beberapa lama bunda tiba di rumah dan saat itu beliau sangat terkejut melihat kedatanganku dan beliau mengajakku ke paviliun karena beliau tau aku ingin membicarakan sesuatu yang penting sehingga beliau memilih untuk berbicara empat mata tanpa ada seorang pun yang mendengarkan pembicaraan kami. " Ada apa kau mencari bunda?" tanya bunda sambil memberikan minuman padaku. " Elsa datang kesini hanya ingin meminta bunda untuk kembali bersama papa karena papa tidak ingin berpisah dengan bunda." pintaku sambil memohon kepada bunda agar beliau mau kembali bersama papa. " Bunda tidak bisa kembali bersama papamu karena bunda terlanjur sakit hati dengan perlakuannya yang tidak semestinya kepada bunda! Bunda sangat tersiksa menghadapi sikap buruk papamu dan ia tidak bisa berubah sehingga bunda memutuskan untuk berpisah! tolong kau mengerti perasaan bunda dan jangan pernah kau mengikuti perintah papamu untuk membujuk bunda agar mau kembali bersamanya!" kata bunda dengan nada tegas. Saat itu aku tidak bisa berbuat apapun untuk merubah pikiran bunda sehingga aku memutuskan untuk pulang dan memberitahukan hal ini kepada papa. Tidak beberapa lama aku tiba di rumah dan saat itu aku menceritakan semuanya kepada papa dan saat itu papa terlihat sangat emosi dan sepertinya papa tidak bisa menerima keputusan bunda sehingga papa memutuskan untuk bertemu bunda di rumah orang tuanya. **** Keesokan harinya, aku terbangun dan menyadari hari sudah pagi. Lalu aku mendengar papa yang berteriak sambil melempar barang dan suaranya terdengar sangat gaduh. Kemudian aku keluar dari kamar dan melihat papa yang melempar semua barang ke dinding dan saat itu aku berusaha menghentikan tetapi papa tidak menghiraukanku dan papa menyuruhku untuk segera keluar dari rumah. Saat itu aku langsung kembali ke kamar dan mengambil barangku. Lalu aku keluar dari rumah secepat mungkin dan aku memutuskan untuk menemui bunda. Setengah jam kemudian, aku sampai di rumah orang tua bunda dan saat itu aku mencari bunda. Lalu aku menceritakan apa yang terjadi di rumah dan saat itu bunda terlihat cemas mengetahui papa yang mulai bersikap tidak wajar dan akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke rumah papa. Saat tiba disana, kami melihat papa yang terkapar di lantai dan saat itu kami langsung membawa papa ke rumah sakit. Tidak beberapa lama kami sampai di rumah sakit dan papa langsung di tangani oleh dokter. Ternyata papa mengalami serangan jantung dan harus di rawat di rumah sakit. Rasanya kami tidak menyangka jika papa mengalami serangan jantung dan saat itu bunda terlihat merasa sangat bersalah karena meninggalkan papa. Akhirnya papa di rawat di rumah sakit dan bunda yang menjaga papa di rumah sakit. Semua keluarga sudah tau jika papa di rawat di rumah sakit dan mereka menjenguk papa. Aku yakin hal ini sangat berat bagi bunda dan beliau sepertinya berubah pikiran untuk bercerai dengan papa. Aku berharap hubungan papa dengan bunda bisa membaik seperti dulu karena aku tidak ingin melihat mereka bercerai.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN