BAB 21

1084 Kata
MARIA POV Aku sangat terkejut ketika membaca koran dan melihat berita tentang kecelakaan yang menimpa Vincy dan ia di nyatakan meninggal dunia dan aku sangat terkejut ketika mengetahui Henry adalah suaminya. Aku yakin saat ini Henry yang memimpin perusahaan Vincy sehingga ia berani menawarkan pekerjaan kepada Elsa sebagai sekretaris pribadinya. Beberapa hari yang lalu Elsa bercerita padaku jika Henry menghubunginya dan menawarinya pekerjaan sebagai sekretaris pribadinya. Saat itu aku sangat terkejut karena aku tau selama ini Henry tidak pernah perduli kepada Elsa dan tiba - tiba ia menawari Elsa pekerjaan. Entah kenapa aku merasa kecelakaan yang menimpa Vincy bukanlah murni kecelakaan apalagi saat aku tau Henry adalah suaminya. Hari ini Elsa berpamitan kepadaku untuk menemui Henry di kantornya dan rasanya saat itu aku berharap semoga Elsa bisa diterima bekerja disana. Setelah Elsa pergi, aku pergi ke rumah orang tuaku karena aku sudah lama tidak menjenguk mereka. Selama ini orang tuaku mengira jika aku sudah memiliki rumah sendiri dan mereka tidak tau tentang pernikahanku dengan William. Saat aku tiba disana, aku bertemu dengan ibu dan beliau bercerita tentang Reza yang di usir oleh istrinya dari rumah dan akhirnya terbongkar jika selama ini rumah tangga Reza tidak harmonis karena istrinya merasa paling berkuasa di rumah apalagi semenjak istrinya di angkat jadi kepala cabang, ia merasa lebih memiliki kekuasaan daripada Reza. " Ibu sangat kasihan melihat Reza yang di usir oleh istrinya, Vanka. Padahal mereka sudah sebelas tahun menikah dan sekarang Reza di campakkan begitu saja." kata ibu sambil berusaha menahan tangis. " Ibu tidak boleh bersedih. Jika Vanka tidak perduli dengan Reza lebih baik mereka berpisah." kataku sambil berusaha menenangkan ibu. " Bagaimana dengan Erika dan Dava? mereka yang akan jadi korban jika orang tuanya bercerai." kata ibu sambil memikirkan keadaan Erika dan Dava. Saat itu aku memeluk ibu dengan erat dan rasanya tidak ada seorangpun yang mau melihat pernikahan anaknya hancur. Tidak beberapa lama aku melihat Reza di kamarnya dan aku mengajaknya berbincang tentang masalah rumah tangganya dan saat itu Reza tidak tau harus berbuat apa untuk mempertahankan rumah tangganya bersama Vanka. Sejujurnya aku sangat kasihan dengan adik - adikku yang mengalami kegagalan dalam pernikahan dan anak - anak mereka yang menjadi korban saat orang tua mereka berpisah. Setelah selesai berbincang dengan Reza, aku memutuskan untuk pulang ke rumah karena aku harus menyiapkan makan malam untuk William. Saat di tengah jalan, Elsa memintaku untuk menjemputnya di kantor dan saat aku tiba disana, aku melihat Elsa sudah menungguku dan akhirnya ia masuk ke dalam mobil. Saat itu Elsa menceritakan pengalamannya ketika bekerja di kantor Henry, ia merasa sangat nyaman bekerja disana dan aku sangat senang mendengarnya. Tidak beberapa lama kami sampai di rumah dan aku meminta bantuan Elsa untuk memasak makanan untuk makan malam. Setelah itu kami memasak selama satu jam dan rasanya sangat menyenangkan bisa menghabiskan waktu bersama. Lalu kami menghidangkan makanan di atas meja sambil menunggu kedatangan William. Setengah jam kemudian, William datang bersama dengan anaknya yaitu Victor. Ia berusia empat belas tahun dan ia sengaja menginap di rumah kami karena ia sangat merindukan William. Saat itu aku tidak bercerita padanya tentang Elsa yang diterima bekerja di kantor Henry karena jika ia tau maka ia tidak segan untuk mengusir Elsa dari rumah kami dan aku tidak mau hal itu terjadi. " Perkenalkan, ini anakku Victor. Ia malam ini ingin menginap disini karena ia sangat merindukanku." kata William kepadaku dan Victor terlihat tidak suka melihatku karena ia tau aku adalah ibu tirinya. " Selamat datang Victor. Kami sangat senang dengan kedatanganmu kesini." kataku sambil tersenyum padanya. Victor terlihat acuh dan ia lebih memilih bersama William dan tidak menghiraukanku dan Elsa. Saat itu Elsa terlihat tidak suka dengan sikap Victor yang acuh padaku dan aku berusaha bersikap sebaik mungkin terhadap Victor karena bagaimana pun juga Victor adalah anak dari suamiku dan aku harus memperlakukannya dengan baik. Akhirnya kami makan bersama dan aku berusaha bersikap baik terhadap Victor tetapi ia malah bersikap tidak sopan padaku sehingga William marah padanya dan saat itu Victor berusaha membela dirinya meskipun ia salah. Saat itu William menyuruh Victor untuk pulang ke rumahnya karena William sangat murka padanya dan ia menyuruh supir untuk mengantar Victor kembali ke rumahnya. Saat itu William meminta maaf padaku atas sikap Victor yang tidak sopan padaku dan aku sudah memaafkan kesalahan Victor. William tau jika aku seorang wanita yang pemaaf dan aku bukan tipe pendendam. Setelah makan malam, aku menyuruh William untuk beristirahat dan saat itu William tidak bisa tidur karena memikirkan Victor. " Kenapa kau diam saja? apa kau memikirkan Victor?" tanyaku sambil tidur di sampingnya. " Aku tidak menyangka jika Chintya salah mendidiknya sehingga ia bersikap tidak sopan seperti itu." kata William sambil menoleh ke arahku. " Lebih baik kau istirahat karena besok pagi kau ada rapat." kataku sambil mengingatkannya. Saat itu William memelukku sangat erat dan ia berterima kasih padaku karena aku sangat memahami dirinya dan tidak marah ketika Victor bersikap tidak sopan padaku. Akhirnya kami tidur saling berpelukan dan rasanya aku sangat bersyukur bisa kembali bersama William karena aku sangat mencintainya. *** Keesokan harinya aku terbangun dan melihat waktu menunjukkan pukul lima pagi dan aku segera beranjak dari tempat tidur menuju ke arah dapur untuk membuatkan sarapan. Hari ini aku memasak makanan spesial untuk William dan aku sengaja membawakannya bekal sehingga ia tidak perlu makan di luar. Tidak beberapa lama Elsa datang ke dapur untuk membantuku memasak. Elsa terlihat sangat bersemangat karena ia sekarang sudah bekerja dan bisa mencari uang sendiri untuk dirinya sendiri. Aku memberitahu Elsa agar tidak bercerita kepada William tentang pekerjannya dan Elsa mengangguk tanda setuju. Setelah selesai memasak, kami menghidangkan makanan di atas meja dan aku melihat William yang turun dari lantai dua dan sepertinya ia tidak sabar ingin segera sarapan. Lalu kami sarapan bersama dan rasanya pagi ini William terlihat sangat berbeda karena sepertinya ia sudah melupakan kejadian tadi malam. " Bagaimana tidurmu tadi malam?" tanya William kepada Elsa. " Sangat nyenya. Bagaimana dengan om?" tanya Elsa sambil melahap makanannya. " Sama sepertimu. Kebetulan sekarang om membutuhkan pegawai di kantor. Apakah kau mau bekerja di kantor om?" tanya William kepada Elsa. Saat itu aku dan Elsa saling memandang satu sama lain dan Elsa waktu itu memberitahu William jika saat ini ia sedang bekerja sama dengan temannya untuk membangun bisnis dan saat itu William tidak mempermasalahkan hal itu dan ia mendukung Elsa agar lebih berkembang usahanya dengan memberinya  bantuan modal dan saat itu Elsa terlihat tidak nyaman karena ia sudah berbohong kepada William karena aku sudah memberitahu Elsa untuk tidak menceritakan kepada William jika ia bekerja di kantor Henry.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN