BAB 28

2939 Kata
HENRY POV Aku sengaja mengatur rencana untuk mendekatkan Charles dengan Nicole karena aku merasa Charles sangat pantas menjadi pasangan Nicole. Hingga aku menawarkan pekerjaan kepada Nicole yang mengharuskannya untuk berhubungan dengan Charles. Saat itu aku tidak memberitahu Nicole jika pekerjaannya akan mengharuskannya terhubungan dengan Charles sehingga Nicole mau menerima pekerjaan itu Saat Nicole masuk hari pertama kerja, ia sangat terkejut ketika ia akan berurusan dengan Charles dan aku tau Nicole merasa aku sudah menjebaknya dan aku berpura - pura acuh seakan - akan aku tidak sengaja mengatur Nicole untuk bekerja sama dengan Charles. Saat itu Nicole tidak bisa berbuat apa - apa dan ia hanya bisa pasrah ketika ia bekerja di bawah perintah Charles. Aku hanya ingin yang terbaik untuk Nicole dan aku sudah lama mengamati Charles dan menurutku ia sangat pantas mendampingi Nicole hingga suatu hari aku sangat terkejut ketika melihat Dava menemui Nicole di kantor dan saat itu ia mengajak Nicole untuk pergi tetapi Nicole tidak mau dan ia memilih mengacuhkan Dava. Sampai Charles datang menghampiri mereka dan ia mengusir Dava dari kantor karena ia merasa Dava sudah mengganggu ketentraman di kantor sehingga mau tidak mau ia harus pergi meninggalkan Nicole. Saat itu aku datang menghampiri Charles dan berterima kasih padanya karena sudah mengusir Dava dari kantor. " Terima kasih karena kau sudah mengusir penipu itu dari kantor. Aku harap dia tidak akan lagi menginjakkan kaki disini." kataku sambil menjabat tangan Charles. Saat itu Charles tersenyum padaku dan aku menyuruhnya untuk kembali bekerja dan aku mengajak Nicole untuk masuk ke dalam ruanganku. Saat itu aku memperingatkannya untuk berhati - hati terhadap mantan suaminya karena ia bisa berbuat nekat untuk kembali kepada Nicole dan Nicole mendengarkan nasihatku dengan baik. Setelah itu aku menyuruhnya untuk kembali bekerja dan saat itu aku memiliki rencana untuk memberi pelajaran kepada penipu itu dengan menyuruh anak buahku untuk memberinya pelajaran supaya ia menjauhi putriku. Tiba - tiba ponselku berbunyi dan aku sangat terkejut mendengar Elsa yang meminta tolong padaku karena saat ini ia berada di rumah sakit karena mengalami kecelakaan mobil sehingga aku segera pergi ke rumah sakit untuk menjenguknya Tidak beberapa lama aku sampai di rumah sakit dan saat tiba disana, aku langsung mencari Elsa dan menemukannya yang sedang di perban. Saat itu Elsa menangis saat bertemu denganku dan ia menceritakan kronologi sampai ia mengalami kecelakaan dan saat ini temannya, Kelvin, sedang di operasi karena ia mengalami pendarahan yang cukup parah. Tiba - tiba aku melihat seseorang yang datang dan ternyata orang itu adalah Maria. Saat itu ia sangat terkejut melihatku yang berada di sana dan ia memilih untuk keluar karena tidak ingin mengganggu waktuku dengan Elsa. Setelah selesai berbincang, aku keluar dari kamar dan Maria langsung masuk ke dalam kamar untuk menjenguk Elsa. *** Entah kenapa aku menyesali perbuatanku terhadap Maria selama ini dan aku sangat menyesal telah kehilangannya karena aku berselingkuh dengan Nancy. Kali ini aku hidup menduda dan sampai saat ini aku belum memiliki pasangan. Setelah dari rumah sakit, aku kembali ke kantor dan waktu itu aku melihat Nicole sedang berdebat dengan Charles dan aku berusaha menengahi mereka supaya tidak ada pertengkaran yang terjadi. Ternyata mereka meributkan tentang proyek yang akan di jalankan bulan depan dan saat itu aku berusaha mendamaikan mereka sekaligus mencari jalan tengah agar bisa di temukan solusinya. Setelah menemukan solusi, mereka hanya diam tanpa ada yang berani membantahku. Lalu mereka kembali ke ruang kerja masing - masing dan entah sampai kapan perselisihan mereka akan berakhir karena sejujurnya aku sangat ingin melihat mereka bersama. Aku pergi ke ruang kerjaku sambil memeriksa beberapa dokumen yang harus aku tanda tangani. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul lima sore dan saatnya kami pulang. Waktu itu aku mengajak Nicole pulang bersamaku dan ternyata ia menyuruhku untuk pulang duluan karena ia masih banyak pekerjaan hingga akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke rumah. Di tengah jalan, aku tidak sengaja melihat seorang wanita yang terkapar dan ia seperti mengalami pendarahan yang cukup parah sehingga aku membawanya ke rumah sakit. " Tolong aku! aku sangat lemas." kata wanita itu sambil menahan sakit di perutnya. " Tidak lama lagi kita akan sampai di rumah sakit." kataku sambil mengebut di jalan. Tidak beberapa lama kami sampai di rumah sakit dan aku mencoba menggendong wanita itu hingga dokter dan perawat membawanya ke ruang operasi karena wanita itu mengalami pendarahan yang cukup parah. Aku tidak tau apa yang sebenernya terjadi kepada wanita itu dan aku menduga jika ada orang yang sengaja menyakitinya. Beberapa jam kemudian dokter keluar dari ruang operasi dan saat itu dokter memberitahu jika operasinya berjalan dengan lancar dan dokter menyuruhku untuk menghubungi keluarga wanita itu tetapi aku tidak tau nomor kontak keluarganya sehingga aku terpaksa mengeluarkan ponsel wanita itu dari dalam tasnya. Lalu aku mencoba menyalakan ponselnya tetapi tidak bisa di buka sehingga aku tidak bisa mengabari keluarga wanita itu. Kemudian aku di persilakan untuk menjenguk wanita itu dan aku merasa iba terhadap wanita itu sampai ia terbangun dan bingung melihatku. Saat itu aku memberitahunya jika ia sekarang berada di rumah sakit dan wanita itu seperti berusaha mengingat peristiwa yang terjadi tetapi ia tidak bisa ingat. " Aku tidak bisa mengingat apapun. Apa kau tau aku siapa?" tanya wanita itu padaku " Aku tidak tau siapa dirimu karena waktu itu aku tidak sengaja melihatmu yang terkapar di tengah jalan sehingga aku berusaha menolongmu dan membawamu ke rumah sakit." kataku dengan jujur dan wanita itu berusaha mengingat tentang siapa dirinya tetapi ia tidak bisa mengingat. " Aku tidak bisa ingat siapa diriku sebenarnya" kata wanita itu sambil memegang kepalanya. " Sudahlah, sebaiknya kau istirahat karena kondisimu masih lemah." kataku sambil membujuknya untuk beristirahat dan wanita itu menuruti perkataanku. Rasanya aku tidak tega meninggalkannya seorang diri disini apalagi ia tidak ingat tentang dirinya. Tiba - tiba ponselku berbunyi dan aku mengangkat telfon dari Nicole dan ia menanyakan lokasiku saat ini dan aku menceritakan tentang wanita itu dan Nicole akhirnya pergi menemuiku di rumah sakit karena ia ingin melihat wanita itu. Saat tiba di rumah sakit, aku mengajak Nicole untuk  bertemu dengan wanita itu dan saat Nicole bertemu wanita itu, ia sangat terkejut dan sepertinya ia mengenal wanita itu. Lalu aku bertanya tentang wanita itu kepada Nicole dan ia bercerita padaku jika wanita itu adalah ibu dari seorang anak yang dulu anaknya tidak sengaja di tabrak oleh Nicole sampai anak wanita itu di bawa ke rumah sakit dan sayangnya nyawa anak itu tidak bisa di selamatkan dan wanita itu sempat menyalahkan Nicole atas kejadian yang menimpa putranya. Waktu itu aku sangat terkejut mengetahui hal itu karena selama ini Nicole tidak pernah bercerita padaku tentang insiden yang pernah ia alami. Saat itu aku sangat bingung mengambil keputusan dan akhirnya aku memutuskan untuk membawa wanita itu ke rumah kami dan saat itu Nicole tidak setuju dengan keputusanku karena akan sangat berbahaya jika suatu hari ingatan wanita itu kembali dan bisa saja ia menyakiti Nicole. Aku berusaha meyakinkan Nicole jika wanita itu tidak berbahaya karena tidak mungkin ingatannya kembali secepat itu dan perlu proses yang panjang sampai akhirnya wanita itu mengingat siapa dirinya. Sampai akhirnya Nicole berubah pikiran dan mau menerima wanita itu di rumah kami. **** Beberapa hari kemudian, wanita itu di perbolehkan pulang oleh dokter dan aku membawanya pulang ke rumah. Saat itu wanita itu tidak mau ikut pulang bersamaku tetapi aku berusaha meyakinkannya jika aku tidak akan menyakitinya hingga wanita itu mau ikut pulang bersamaku. Tidak beberapa lama kami sampai di rumah dan saat itu Nicole menyambut kedatangan kami. Tiba - tiba pandangan wanita itu tertuju kepada Nicole dan saat itu ia seperti berusaha mengingat Nicoe tetapi ia tetap saja tidak bisa mengingat Nicole. Saat itu Nicole terlihat sangat ketakutan jika wanita itu mengingat dirinya dan aku memberi kode kepada Nicole untuk bersikap biasa saja di depan wanita itu. Lalu aku mengarahkannya ke kamar tamu yang berada di lantai satu dan wanita itu sangat terkejut melihat kamar yang sangat luas. Kemudian aku menyuruhnya untuk beristirahat dan wanita itu menuruti perkataanku. Lalu aku pergi meninggalkannya agar ia bisa beristirahat di dalam kamar. " Hampir saja wanita itu mengingatku." kata Nicole sambil berbisik di telingaku. " Kau tidak perlu khawatir karena papa tidak akan membiarkan wanita itu mengingat siapa dirimu." kataku sambil berusaha menenangkan Nicole. Tiba - tiba terdengar suara tangisan Alan dari kamar dan saat itu aku dan Nicole langsung pergi ke kamar untuk melihat kondisi Alan. Ternyata ia kehausan dan baby sitter nya menyerahkan Alan kepada Nicole. Lalu Nicole menyusui Alan di dalam kamar. Lalu aku memutuskan untuk masuk ke dalam kamar untuk beristirahat. *** Tidak terasa sudah seminggu wanita itu tinggal di rumahku dan sampai sekarang ia tidak mengingat masa lalunya. Hingga wanita itu memintaku untuk membawanya ke dokter agar ia bisa mengingat masa lalunya. Saat itu Nicole seperti keberatan karena ia takut wanita itu akan mengingatnya sehingga berulang kali aku tidak jadi membawa wanita itu ke dokter untuk memeriksakan dirinya. Sejak awal Nicole tidak setuju jika aku membawa wanita itu ke rumah karena menurut Nicole, wanita itu pembawa masalah di kehidupannya. Sejujurnya aku sangat kasihan melihat wanita itu yang berusaha mengingat masa lalunya tetapi aku di satu sisi tidak ingin mengecewakan Nicole. Hingga suatu hari aku mengajak wanita itu pergi ke taman dan di sana ia merasa sangat senang sekaligus bahagia. Ia seperti menjadi dirinya sendiri dan entah kenapa aku suka melihatnya tersenyum. Aku merasa usianya tidak terpaut jauh denganku dan aku merasa wanita itu tidak punya pasangan karena sejak aku pertama kali menemukannya, aku tidak menemukan cincin yang melingkar di jari manisnya. " Apa kau senang aku ajak kesini?" tanyaku sambil memperhatikan eskpresinya. " Aku sangat senang berada disini karena aku merasa sangat bebas." Kata wanita itu sambil tersenyum ke arahku. Aku merasa sangat senang melihat ia yang tersenyum padaku dan saat itu aku bertanya padanya ia ingin di panggil siapa dan tiba - tiba ia ingin di panggil dengan nama Rose seperti nama bunga. Akhirnya aku memanggil ia dengan nama Rose dan sepertinya ia suka dengan nama panggilannya. Saat itu Rose tidak sengaja menoleh ke seorang pria dan sepertinya pria itu mengenal Rose dan memanggilnya dengan nama Claudya. Saat itu Rose terlihat memegang kepalanya dan ia terlihat sanga pusing sehingga aku mengajaknya pulang ke rumah. Pria itu berusaha mengejar kami dan aku mencoba untuk tidak menghiraukannya karena bisa saja pria itu ingin berbuat jahat terhadap Rose. Waktu itu aku melajukan mobilku karena pria itu tidak berhenti mengejar kami sampai aku berhasil mengelabui pria itu dengan aku yang mengambil jalan lain dan kami berhasil kabur dari pria itu. Aku melihat Rose yang tertidur di kursi penumpang dan sepertinya ia sangat kelelahan sehingga aku membawanya pulang ke rumah. Tidak beberapa lama kami sampai di rumah dan aku langsung menggendong tubuhnya dan membawanya masuk ke dalam kamar. Setelah itu aku membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan saat itu aku merasa jantungku berdebar kencang saat dekat dengannya. Entah kenapa aku merasa ingin menciumnya tetapi aku berusaha menahannya karena aku tidak ingin membangunkannya. Lalu aku keluar dari kamar dan saat itu aku sangat terkejut melihat Nicole yang mengawasiku sejak tadi sehingga ia mengajakku berbincang dan saat itu Nicole menanyakan perasaanku terhadap Rose dan sepertinya Nicole tau jika aku memiliki perasaan terhadap Rose tetapi aku berusaha menyembunyikan perasaanku karena aku tidak ingin Nicole tau. " Apa papa memiliki perasaan terhadap wanita itu?" tanya Nicole dengan nada menyelidik. " Papa tidak ada perasaan apapun padanya. Tidak mungkin papa memiliki perasaan terhadapnya." kataku sambil berusaha meyakinkan Nicole. Tiba - tiba terdengar bunyi bel dan aku merasa ada orang yang datang. Ternyata Charles yang datang dan aku mempersilakannya untuk masuk. Saat itu Charles terlihat sangat senang saat bertemu dengan Nicole dan aku merasa hubungan mereka sudah membaik. aku memanfaatkan momen ini untuk mendekatkan Nicole dengan Charles. Lalu aku meninggalkan mereka berdua di teras rumah karena aku tidak ingin mengganggu mereka. Tiba - tiba aku mendengar suara tangisan Alan dan aku langsung masuk ke dalam kamar dan saat itu aku melihat baby sitternya yang berusaha menenangkan Alan. Entah kenapa saat itu aku ingin mengendong Allan sehingga aku meminta baby sitternya untuk menyerahkan Alan padaku. Kemudian aku mengendong Alan keluar kamar dan saat itu Alan mulai tenang dan ia tertidur di pangkuanku. Entah kenapa rasanya aku sangat bahagia saat mengendongnya dan aku sangat ingin ia tumbuh menjadi pria yang kuat dan pemberani. Saat itu aku melihat Charles memegang tangan Nicole sambil menyematkan cincin di jari manis Nicole dan sepertinya Charles melamar Nicole dan aku sangat senang ketika Nicole menerima lamaran itu. " Selamat untuk kalian. Papa berharap kalian segera menikah." kataku sambil mencium pipi Nicole dan saat itu Nicole terlihat sangat bahagia. " Terima kasih untuk ucapannya. Kami berencana bulan depan melangsungkan pernikahan." Kata Charles sambil memberitahuku. Saat itu aku mengajak mereka untuk makan bersama di restoran dan saat itu mereka terlihat sangat bahagia. Nicole menggendong Alan di pangkuannya dan Charles terlihat sangat menyayangi Alan seperti anak kandungnya sendiri saat ia mencium pipi Alan yang sangat menggemaskan. Aku berharap mereka bisa hidup bahagia karena aku yakin Charles bisa membahagiakan Nicole. Charles berjanji besok malam akan mengajak orang tuanya untuk bertemu denganku dan aku sangat senang mendengarnya. Rose memberi selamat kepada Nicole dan Nicole membalasnya dengan senyuman. Sepertinya Nicole sudah tidak berprasangka buruk terhadap Rose sehingga hubungan mereka sangat baik. *** BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN Sekarang Alan tumbuh menjadi sosok remaja yang sangat tampan dan ia memiliki banyak fans yang seusianya. Alan berumur enam belas tahun dan ia baru saja lulus SMP dan setiap hari ada saja yang datang ke ruma untuk mencarinya sampai Nicole hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika ada seorang gadis yang ingin bertemu dengan Alan. Sedangkan Alan sendiri terlihat acuh terhadap gadis - gadis itu karena ia lebih fokus memikirkan pendidikannya. Aku bangga memiliki cucu sepertinya karena ia sangat berbeda denganku ketika waktu aku seusianya, aku lebih sibuk berpacaran daripada memikirkan pendidikanku. Tiba - tiba aku di kejutkan oleh teriakan Rose saat ia berada di dapur dan ternyata ia lupa mematikan kompor sehingga masakannya gosong dan membuatku tertawa dibuatnya. Rose sudah mengingat masa lalunya dan kejadiannya sudah lima tahun yang lalu ketika ia tidak sengaja di tabrak oleh sepeda motor dan saat itu aku langsung membawanya ke rumah sakit untuk di periksa. Ternyata saat itu ia mengingat semuanya dan ia sangat sedih ketika mengingat anaknya yang meninggal. Waktu itu ia dan Nicole sempat bertengkar hebat sampai aku berusaha mendamaikan mereka hingga Nicole meminta maaf kepada Rose dan akhirnya mereka berdamai. Ternyata nama asli rose adalah Claudya dan saat itu aku teringat dengan pria yang berusaha mengejar kami. Aku rasa pria itu mengenal Claudya dengan baik sehingga ia mencoba mengejar. " Henry, kenapa kau melamun? apa yang kau pikirkan?" tanya Claudya padaku. " Tidak ada yang ku pikirkan." kataku sambil tersenyum padanya. " Kau selalu saja seperti itu." kata Claudya sambil memakan buah. Semenjak peristiwa itu, hubunganku dengan Claudya semakin dekat hingga aku melamarnya di depan Nicole dan Charles sampai akhirnya Claudya menerima lamaranku dan kami menikah secara sederhana. Saat itu aku merasa bahagia karena Claudya adalah jodoh terakhirku dan sampai sekarang hubungan kami sangat harmonis dan ia sangat menyayangi Alan seperti cucunya sendiri. Sampai suatu hari kami di kejutkan dengan kedatangan seseorang yang tidak kami harapkan yaitu Dava. Ternyata ia ingin bertemu dengan Alan dan saat itu aku melarangnya untuk bertemu karena aku tidak ingin Dava mempengaruhi Alan untuk tinggal bersamanya setelah sekian lama Dava pergi meninggalkannya. Saat itu Nicole berusaha mengusir Dava dari rumah tetapi Dava tetap bersikeras untuk menemui Alan sambil berteriak memanggil nama Alan. Lalu Alan keluar dari kamarnya dan saat itu pertama kalinya ia bertemu dengan ayah kandungnya dan waktu itu aku melarang Alan untuk berbicara dengan Dava. Dava yang melihat hal itu langsung nekat menerobos masuk ke dalam rumah dan ia mengaku di depan Alan jika ia adalah ayah kandungnya dan saat itu Alan terlihat tidak percaya dan ia berlari ke lantai dua dan masuk ke dalam kamarnya. Saat itu Nicole menyusul masuk ke dalam kamar Alan dan aku langsung mengusir Dava dari rumahku. " Pergi kau dari rumahku! aku tidak ingin melihatmu berada di sini!" kataku sambil berusaha mengusirnya. " Saya mohon ijinkan untuk bertemu dengan Alan. Saya sangat merindukannya dan ingin memperbaiki semua kesalahan saya di masa lalu." Pinta Dava padaku dan aku tidak menghiraukan perkataannya. Lalu aku menarik tangannya dan membawanya keluar dari rumah. Kemudian aku menggembok pagar agar Dava tidak bisa masuk. Saat itu aku mendengar Alan yang berteriak dari dalam kamar dan aku langsung naik ke lantai dua untuk masuk ke dalam kamar Alan dan saat itu Alan membanting barang - barangnya di depan Nicole dan sepertinya ia tidak bisa menerima kenyataan yang sebenarnya. Saat itu aku berusaha menenangkan Alan sampai ia tenang. Lalu aku membawanya turun ke lantai bawah dan mengajaknya pergi ke taman agar ia bisa menenangkan pikirannya. Waktu itu aku menceritakan peristiwa yang sebenarnya kepada Alan dan ia terlihat sangat sedih ketika tau bahwa Charles bukanlah ayah kandungnya karena aku tau Alan sangat menyayangi Charles. Tidak beberapa lama Charles datang menghampiri kami dan ia memeluk Alan sangat erat. Aku tau hanya Charles yang bisa memberikan ketenangan kepada Alan sehingga aku meninggalkan mereka di taman. Saat itu aku melihat Nicole yang tidak berhenti menangis dan aku berusaha memeluknya dan menenangkannya karena aku tau hal ini tidak mudah baginya. " Sudahlah,  berhentilah menangis. Papa tidak ingin melihatmu bersedih seperti ini." kataku sambil menghapus air mata yang menetes di wajah Nicole. " Ini semua kesalahan Nicole karena tidak pernah berterus terang kepada Alan tentang Dava." kata Nicole sambil menyalahkan dirinya sendiri. " Ini semua bukan salahmu. Kau tidak boleh menyalahkan dirimu sendiri." kataku sambil mencium puncak kepalanya. Kedatangan Dava membawa kesedihan bagi keluargaku dan aku tidak akan membiarkan Dava mengusik kehidupan Nicole dan Alan karena aku tidak ingin melihat mereka bersedih seperti ini. Aku akan memberikan pelajaran kepada Dava agar ia tidak mengganggu ketentraman keluargaku.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN