BAB 29

1039 Kata
MARIA POV Aku sangat terkejut mendengar Elsa yang menelfonku dan memberitahu jika ia sekarang berada di rumah sakit karena ia mengalami kecelakaan. Akhirnya aku pergi ke rumah sakit dan saat tiba di sana, aku sangat terkejut melihat Henry yang berada di sana sehingga aku menunggunya keluar dari kamar. Tidak beberapa lama Henry keluar dari kamar dan aku langsung masuk untuk melihat keadaan Elsa. Saat itu Elsa meringis kesakitan karena ia mengalami beberapa luka di tubuhnya. Waktu itu Elsa menceritakan kejadian saat ia mengalami kecelakaan bersama Kelvin dan saat itu Elsa terlihat masih trauma dengan apa yang ia alami. Aku memeluknya dengan erat sambil berusaha menenangkannya. Tidak beberapa lama Peter datang dan menanyakan keadaan Elsa. Peter sangat bersyukur melihat Elsa yang baik - baik saja tetapi ia sangat mengkhawatirkan kondisi Kelvin yang masih berada di ruang operasi. Saat itu aku dan Elsa berusaha menenangkan Peter agar ia tidak boleh panik. Tidak beberapa lama ada perawat yang memanggil Peter sehingga tinggal kami berdua di dalam kamar. Saat itu Elsa menyuruhku untuk melihat kondisi Kelvin sehingga aku keluar dari kamar dan saat itu aku melihat Peter yang menangis histeris karena nyawa Kelvin tidak bisa di selamatkan. Saat itu aku langsung mendatangi Peter dan memeluknya karena ia sangat terpukul mendengar kabar anaknya meninggal. Waktu itu Peter tidak bisa menahan emosi sehingga ia jatuh pingsan dan saat itu aku memanggil perawat untuk membawa Peter. Tidak beberapa lama Peter di bawa ke sebuah kamar dan tidak beberapa lama ia terbangun dan aku memberitahunya jika ia baru saja pingsan. " Aku tidak menyangka Kelvin akan pergi secepat ini." kata Peter sambil berusaha menahan tangis. " Aku turut berduka cita atas kematian Kelvin." kataku sambil mengucapkan bela sungkawa. Tidak beberapa lama Peter beranjak dari tempat tidur. Lalu ia mengurus jenazah Kelvin. Sedangkan aku kembali ke kamar Elsa dan memberitahunya jika Kelvin meninggal dan Elsa terlihat sangat sedih dan ia tidak bisa menahan tangis saat mengetahui hal itu. Aku berusaha menenangkannya tetapi ia tidak bisa berhenti menangis dan rasanya ia sangat ingin melihat pemakaman Kelvin. Sejujurnya aku tidak tega melihat Elsa bersedih seperti ini tetapi aku tidak bisa berbuat apapun untuk menenangkan Elsa.  *** Beberapa hari kemudian, Elsa di perbolehkan pulang dan saat itu ia banyak diam dan sangat sulit di ajak berkomunikasi. Saat itu aku berusaha mengajaknya berbincang tetapi ia tidak mau mengucapkan sepatah kata pun sampai aku meminta tolong Peter untuk mengajak Elsa berbincang. Sampai akhirnya Peter datang ke rumah dan berusaha mengajak Elsa berkomunikasi tetapi Elsa tetap acuh dan tidak memperdulikan orang - orang di sekitarnya sehingga Peter menyarankan Elsa di bawa ke psikiater tetapi aku masih mempertimbangkan saran Peter karena aku tidak mau terburu - buru mengambil keputusan. Tidak beberapa lama Peter berpamitan padaku dan saat itu aku merasa sedih melihat kondisi Elsa sehingga aku memutuskan untuk menghubungi Henry karena ia harus tau tentang kondisi Elsa. Lalu aku mencari nomor kontak Henry di ponsel. Setelah itu aku mencoba menghubungi Henry dan tidak beberapa lama terhubung. Lalu aku menceritakan kondisi Elsa dan ia terdengar sangat cemas memikirkan Elsa. Tidak beberapa lama ia datang ke rumah dan melihat Elsa yang terdiam seperti patung dan saat itu Henry mencoba mengajak Elsa berbincang dan aku melihat Elsa merespon Henry. Rasanya saat itu aku sangat bersyukur karena Elsa mau berbicara dan aku merasa Henry yang bisa menenangkan Elsa. " Terima kasih atas bantuanmu. Aku sangat bersyukur melihat Elsa yang mau berbicara." kataku sambil berterima kasih padanya. " Sebaiknya Elsa tinggal bersamaku agar ia bisa menghilangkan kesedihannya karena ia saat ini sangat membutuhkan dukungan dariku." kata Henry sambil menasehatiku. " Baiklah jika itu yang terbaik untuk Elsa. Kau boleh membawanya pergi." kataku sambil menunduk dan rasanya saat itu aku tidak ingin Elsa pergi tetapi aku berpikir inilah yang terbaik untuknya dan hanya Henry yang bisa mengembalikan Elsa seperti dulu. Akhirnya Henry mengajak Elsa untuk pergi bersamanya dan saat itu Elsa berpamitan padaku dan rasanya aku sangat sedih melihat Elsa yang sepertinya tidak ingin berpisah denganku. Setelah itu Elsa pergi bersama Henry dan aku merasa sangat kehilangan ketika Elsa pergi. Tidak beberapa lama Victor datang menghampiriku dan ia berjanji padaku untuk tidak pergi meninggalkanku. Saat itu aku merasa sangat terharu mendengarnya dan sejujurnya aku sangat merindukan William dan berharap ia memberi kabar padaku. Tiba - tiba ponselku berbunyi dan saat itu aku sangat terkejut mendengar suara William dan ternyata ia sekarang berada di London. Ia memberitahuku jika minggu depan ia akan pulang dan rasanya aku sangat senang mendengar ia akan pulang. Ia meminta maaf padaku karena tidak mengabariku karena ia sangat sibuk mengurus pekerjaannya dan aku bersyukur jika ia tidak ada kaitannya dengan kematian Chintya karena aku tidak bisa memaafkannya jika ia yang melenyapkan nyawa Chintya. Tidak beberapa lama kami mengakhiri pembicaraan dan rasanya aku bersyukur William dalam keadaan baik - baik saja. *** Seminggu kemudian, William pulang ke rumah dan ia sangat terkejut ketika melihat Elsa tidak ada di rumah. Akhirnya aku menceritakan apa yang sebenarnya terjadi ketika ia tidak berada di rumah dan ia sangat menyesal terhadap apa yang terjadi. Waktu itu aku memberanikan diri untuk bertanya tentang  Chintya dan saat itu William berubah menjadi dingin dan ia mengacuhkanku begitu saja. Entah kenapa kecurigaanku padanya semakin besar jika ia ada kaitannya dengan kematian Chintya meskipun aku tidak memiliki bukti. Seharian William mengurung diri di ruang kerjanya dan ia sengaja mengunci pintu agar tidak ada yang masuk. Mungkin aku yang salah karena menganggapnya sebagai penjahat padahal belum tentu ia yang melakukan. Lalu aku mencoba mengetuk pintu tetapi tidak ada respon darinya. Sampai Victor yang meminta William untuk membukakan pintu dan tidak beberapa lama William membukakan pintu dan ia hanya membolehkan Victor yang masuk ke dalam ruangannya dan aku merasa William mengacuhkank. Sejujurnya aku sangat menyesal telah menyinggung perasaannya dan aku ingin minta maaf padanya atas perkataanku yang menyinggungnya tetapi sepertinya ia tidak mau berbincang denganku membuatku semakin merasa bersalah terhadapnya. Aku hanya bisa menunggu ia mau membuka pembicaraan denganku dan aku sekilas mendengar Victor yang berusaha membujuk William untuk berbaikan padaku dan aku merasa berhutang budi terhadap Victor karena ia sudah berusaha membantuku untuk membujuk William memaaafkan kesalahanku. Tidak beberapa lama mereka keluar dari ruang kerja dan saat itu William meminta maaf padaku karena ia sudah mengacuhkanku dan aku merasa sangat bersyukur karena hubunganku dengan William membaik karena bantuan Victor.

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN