BAB 18

2066 Kata
HENRY POV Entah kenapa hubunganku dengan Nancy semakin dekat dan kami menjalin hubungan seperti dulu. Rasanya aku sangat puas bisa membalaskan dendam terhadap Maria atas perselingkuhan yang ia lakukan padaku. Lagipula Nancy sangat peduli padaku dan tidak beberapa lama lagi ia akan bercerai dengan Calvin dan aku sangat senang mendengar hal itu karena sejak dulu aku tidak suka dengan Calvin Saat itu aku mengajak Nancy makan siang dan saat itu aku tidak sengaja bertemu dengan mantan suami Maria bersama seorang wanita dan anak laki - laki. Aku berpikir jika itu adalah anak dan istri William. Rasanya saat itu aku ingin memberitahu istri William jika suaminya berselingkuh dengan Maria. Lalu aku berjalan ke arah mereka dan saat itu William sangat terkejut dengan kedatanganku dan aku memberitahu istrinya jika suaminya berselingkuh dengan Maria dan William menyangkal perkataanku agar istrinya tidak percaya dengan perkataanku. Tiba - tiba aku menarik kerah baju William dan memperingatkannya agar ia menjauhi Maria. " Jauhi istriku atau kalau tidak, aku akan menghancurkan hidupmu!" ancamku sambil menarik kerah bajunya dan setelah itu aku pergi dari sana Waktu itu Nancy mengejarku sampai kami masuk ke dalam mobil dan saat itu Nancy menanyakan apa yang sebenarnya terjadi tetapi aku tidak bercerita apapun padanya karena aku tidak ingin ia ikut campur dengan rumah tanggaku. " Henry, apa yang sebenarnya terjadi? siapa pria tadi?" tanya Nancy sambil menatapku dengan curiga. " Bukan siapa - siapa" jawabku singkat dan aku sangat malas membahas tentang pria itu. Tidak beberapa lama aku sampai mengantar Nancy ke rumah sakit. Setelah itu aku berpamitan padanya dan aku langsung pulang ke rumah.  Saat tiba di rumah, aku mengajak Maria untuk berbincang dan memperingatkannya untuk menjauhi mantan suaminya tetapi Maria tidak menghiraukanku sehingga aku membentaknya dan mengguncang kedua bahunya agar ia memperhatikanku. Saat itu Maria terlihat sangat ketakutan dan aku tau ia tidak akan berani melawanku. Setelah itu aku melepas tanganku dari bahunya dan pergi meninggalkannya. Lalu aku memilih menghabiskan waktu di ruang kerjaku dan aku mendengar suara koper dari luar dan saat itu aku melihat Maria pergi dari rumah tetapi aku melarangnya pergi dan ia tetap pergi dari rumah. Aku berusaha mengejarnya tetapi ia sudah pergi menaiki mobilnya. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke rumah orang tuanya dan setibanya disana, aku tidak menemukan ia berada disana. Akhirnya aku pergi ke rumah adik perempuannya dan aku tidak menemukannya disana. Saat itu keluarga Maria curiga padaku jika hubungan kami sedang ada masalah dan aku memberitahu mereka jika semua baik - baik saja. Kemudian aku berusaha menghubungi ponselnya tetapi tidak ada jawaban dan aku menduga saat ini Maria bersama William dan rasanya aku tidak ingin membayangkan yang tidak - tidak kepada Maria sehingga aku memutuskan untuk menyuruh Elsa untuk membujuk Maria agar ia mau pulang ke rumah. " Elsa, bisakah papa minta tolong padamu?" tanyaku pada Elsa " Apa yang bisa Elsa tolong?" tanya Elsa padaku sambil menatapku. " Papa ingin kau membujuk bunda untuk kembali ke rumah. Papa mohon padamu karena hanya kau yang bisa membujuk bunda untuk pulang." kataku sambil memohon kepada Elsa. " Iya pa, Elsa akan bantu sebisa mungkin untuk membujuk bunda pulang ke rumah." kata Elsa sambil berjanji padaku. Akhirnya Elsa berusaha menghubungi Maria tetapi tidak di angkat. Akhirnya ia mencoba mengirim pesan kepada Maria untuk segera pulang ke rumah tetapi tidak ada respon. Rasanya saat itu aku sangat mencemaskan Maria tetapi aku yakin jika saat ini ia bersembunyi dengan selingkuhannya dan rasanya aku tidak ingin berpisah dengan Maria karena aku masih menyayanginya meskipun akhir - akhir ini hubungannya kami merenggang. *** Satu bulan kemudian, aku sangat terkejut ketika Maria melayangkan gugatan cerai padaku dan rasanya aku tidak percaya jika Maria sangat ingin bercerai denganku dan rasanya aku tidak terima di perlakukan seperti ini olehnya. Tetapi saat itu aku tidak bisa berbuat apapun untuk mempertahankan rumah tanggaku bersama Maria. Mungkin ini akhir dari pernikahan kami yang harus aku terima dan ini yang terbaik untuk kami. Lalu aku memberitahukan Elsa tentang gugatan cerai dari Maria dan saat itu Elsa sangat terkejut mendengar hal itu dan ia tidak menyangka jika Maria akan memilih untuk bercerai denganku. Saat itu Elsa berusaha menenangkanku dan memberiku semangat. Sedangkan aku hanya diam termenung memikirkan peristiwa yang aku alami. Aku berpikir jika Maria adalah pelabuhan terakhirku dan ternyata aku salah besar. Ia lebih memilih bersama mantan suaminya daripada bersamaku dan saat itu aku tidak bisa melakukan apapun selain menerima kenyataan dengan lapang d**a. Tiba - tiba Nancy menelfonku dan ia mengajakku untuk bertemu. Tetapi saat itu aku mengatakan padanya jika aku butuh waktu untuk sendiri dan Nancy terdengar sangat kecewa ketika aku menolak ajakannya untuk bertemu. Rasanya saat ini aku ingin menyendiri tanpa ada seorang pun yang menggangguku. *** BEBERAPA BULAN KEMUDIAN Setelah aku resmi bercerai dengan Maria, hubunganku dengan Nancy semakin dekat dan kami tidak canggung untuk pergi bersama. Sampai suatu hari aku mendengar Maria mengundurkan diri dari kampus dan sepertinya ia sengaja menjauh dariku dan memulai kehidupan baru bersama William. Semenjak saat itu orang - orang berusah sikap padaku dan sepertinya mereka tau jika aku sedang bersedih akibat perceraian yang aku alami meskipun ini bukan peceraian petama tetapi aku menyadari jika selama ini aku sering menyakiti Maria sehingga ia lebih memilih untuk kembali bersama mantan suaminya. Sekarang aku menikmati hubunganku dengan Nancy dan sekarang statusnya ia sudah resmi berpisah dengan Calvin dan kami bisa bebas berhubungan tanpa ada seorang pun yang mengganggu hubungan kami. Saat ini aku dan Nancy tidak ada pemikirkan untuk melanjutkan hubungan kami ke jenjang yang lebih serius apalagi kami baru saja bercerai dari pasangan masing - masing. " Aku berpikir jika kita memang ditakdirkan untuk bersatu. Apa kau pernah berpikiran demikian?" tanya Nancy padaku. Aku hanya diam tanpa merespon perkataan Nancy karena saat ini pandanganku tertuju kepada seorang wanita muda yang sedang duduk di pinggir kolam renang saat kami sedang sarapan di hotel. Saat itu aku dan Nancy sedang berlibur ke luar kota dan kami sekarang menginap di hotel. Tujuan kami ke luar kota untuk merayakan lembaran baru karena kami sudah berpisah dengan pasangan masing - masing. Tiba - tiba Nancy memutuskan untuk pergi ke toilet dan saat itu aku tidak berhenti melihat wanita muda yang menarik perhatianku. Ia mengingatkanku dengan Emma ketika masih muda dan tidak beberapa lama wanita itu menoleh ke arahhku. Saat itu aku datang menghampiri wanita itu dan mengajaknya berkenalan. Ia memperkenalkan namanya sebagai Vincy dan ia seorang pengusaha yang baru saja berlibur bersama teman - temannya. Sepertinya ia berusia tiga puluh tahun dan sejujurnya aku merasa sangat tertarik padanya hingga kami bertukar nomor ponsel. Tiba - tiba aku melihat Nancy berjalan ke arah restoran sehingga aku langsung pergi meninggalkan Vincy. " Kau darimana? aku daritadi mencarimu." tanya Nancy sambil membuka kacamatanya " Aku tadi tidak sengaja bertemu dengan teman lama." kataku berbohong dan Nancy mengajakku untuk pergi ke pantai. Akhirnya kami pergi ke pantai dan semua orang melihat Nancy dengan tatapan seperti ingin menerkamnya. Sejujurnya aku sangat cemburu saat ia mengenakan baju renang yang sangat terbuka dan aku semakin posesif padanya. Tiba - tiba ada seorang pria yang mengajak Nancy untuk berkenalan dan aku berusaha mengusir pria itu karena aku tidak mau ada seorang pria yang mendekati Nancy. " Henry, kau jangan bersikap seperti itu. Mereka hanya ingin berkenalan denganku. Tidak lebih dari itu." kata Nancy dengan santai dan sejujurnya aku tidak suka dengan nada bicaranya. " Sampai kapanpun tidak ada yang boleh mendekatimu selain aku!" kataku dengan nada tegas. Saat itu Nancy terlihat sangat kesal padaku dan ia memilih untuk pergi meninggalkanku. Tiba - tiba ada seseorang yang menepuk pundakku dan saat itu aku sangat terkejut melihat Vincy yang datang menghampiriku dan akhirnya kami berbincang sambil aku menemaninya berenang. Ia sosok wanita yang sangat sensual dan hampir semua pria melihat ke arahnya. Termyata Vincy sudah pernah menikah tetapi ia kemudian bercerai dengan mantan suaminya karena mantan suaminya seorang pemabuk dan Vincy sangat membencinya. Aku merasa usiaku dengan Vincy tidak berbeda jauh dan ku akui Vincy terlihat sangat awet muda karena ia sangat rajin melakukan perawatan di klinik kecantikan. " Aku sangat senang mengenal wanita secantik dirimu. Pantas semua pria menoleh ke arahmu." kataku sambil menatap Vincy dari ujung kepala sampai ujung kaki. " Kau bisa saja. Aku merasa biasa saja dan aku sangat heran dengan pria - pria yang mengejarku." kata Vincy sambil memakai kacamata. " Tentu saja mereka mengejarmu karena kau sangat cantik dan membuat semua pria terpikat denganmu." kataku sambil memujinya. Saat itu kami sedang asyik mengobrol dan tiba - tiba kami di kejutkan oleh kehadiran seorang pria yang menarik Vincy dan Vincy terlihat tidak suka dengan pria itu. Lalu aku berusaha melindungi Vincy dari pria itu dan membawanya pergi dari sana. Kemudian Vincy bercerita padaku jika pria itu adalah mantan kekasihnya dan mereka sudah lama putus. Vincy tidak menyangka jika mantan kekasihnya mengikutinya dan ia sangat ketakutan jika mantan kekasihnya bisa melakukan hal nekat untuk menyakitinya. Aku berusaha meyakinkan Vincy jika pria itu tidak akan menyakitinya dan saat itu Vincy memelukku sangat erat. Tiba - tiba Nancy melihatku bersama Vincy dan saat itu ia langsung menarik Vincy dari pelukanku dan Nancy menampar wajahku sehingga aku meringis kesakitan. " Ternyata kau disini bersama dengan seorang wanita muda! aku tidak menyangka jika kau belum berubah dan masih sama seperti dulu!" kata Nancy sambil pergi meninggalkanku. " Tunggu Nancy! kau jangan pergi! aku bisa menjelaskan semuanya!" kataku sambil berteriak memanggilnya. Saat itu Nancy tidak menghiraukanku dan ia memilih untuk kembali ke kamar dan aku ikut masuk. Nancy menyuruhku untuk pergi dari kamarnya tetapi aku tidak mau pergi dan aku berusaha menjelaskan padanya tentang rencanaku yang sebenarnya dan Nancy tidak menyangka jika aku memiliki rencana tertentu untuk mendekati Vincy. " Apa aku tidak salah mendengar? Kau berencana ingin menguasai harta wanita itu?" tanya Nancy sambil memandangku dengan heran. Aku hanya mengangguk sambil tersenyum padanya dan Nancy menggeleng - geleng kepalanya seperti tidak percaya denganku. Aku tau semenjak Nancy berpisah dengan Calvin, ia tidak mendapatkan harta sepeserpun dan aku merasa Nancy setuju dengan rencanaku. Akhirnya kami menyusun rencana agar aku bisa menikahi Vincy dan Nancy menyuruhku untuk mengajak Vincy untuk makan malam bersama kami. " Kali ini aku setuju denganmu dan aku harap kau bisa segera menikahinya dan membuat ia menyerahkan semua asetnya atas namamu." kata Nancy sambil tersenyum licik padaku. Aku hanya tersenyum padanya dan saat itu aku langsung mengirim pesan kepada Vincy untuk mengajak ia makan malam bersama. Saat itu aku menjelaskan padanya jika tadi ada kesalahpahaman antara aku dan Nancy sampai akhirnya Vincy mau makan malam bersamaku. Tepat jam tujuh malam, aku mengajak Vincy makan malam bersama dengan mengajak Nancy. Saat itu Vincy sangat terkejut melihat Nancy dan aku memperkenalkan Nancy sebagai adikku kepada Vincy sehingga ia tidak salah paham padaku. Lalu kami berbincang panjang lebar dan Nancy mengajak Vincy untuk kerja sama untuk menjalankan bisnis kuliner. Ku akui Nancy sangat pintar bernegosiasi sehingga ia bisa meyakinkan Vincy untuk bekerja sama dengannya. Tidak beberapa lama kami kembali ke kamar hotel dan saat itu aku dan Nancy tertawa terbahak - bahak memikirkan rencana kami yang berhasil dan rasanya aku tidak sabar ingin segera menguasai harta Vincy. ***  BEBERAPA BULAN KEMUDIAN Akhirnya aku berhasil menikah dengan Vincy dan kali ini aku tinggal di perumahan yang sangat mewah dengan mengajak Nancy tinggal bersama kami. Saat itu Vincy tidak berpikir macam - macam kepada kami dan ia menghormati Nancy sebagai adikku. Nancy tidur di kamar sebelah kamarku dengan Vincy dan rasanya kali ini aku sangat senang bisa menaklukan Vincy.  Saat itu aku tidak sabar ingin menjalankan rencanaku bersama Nancy untuk segera memindahkan semua aset milik Vincy ke tanganku. Suatu hari aku meminta Vincy untuk mengajakku berkunjung ke perusahaannya dan saat itu Vincy membawaku pergi ke perusahaannya dan saat tiba disana, Vincy memperkenalkanku kepada semua anak buahnya jika aku suaminya. Semua orang memberi selamat kepada kami dan ada satu orang yang terlihat tidak suka saat melihatku bersama Vincy. Pria itu bernama Pram dan ia sudah lama menjadi manager di perusahaan Vincy. Aku menduga Pram menyukai Vincy tetapi ia tidak berani mengutarakan perasaannya kepada Vincy karena Vincy adalah atasannya.  Saat itu Vincy mengajakku berkeliling perusahaannya dan ternyata perusahaannya sangat besar dan ia memiliki pabrik di luar negeri. Aku tidak menyangka jika Vincy sangat kaya dan orang tuanya seorang konglomerat dan mereka baru saja meninggal bulan lalu karena mengalami kecelakaan mobil.  Vincy seorang anak tunggal dan semenjak orang tuanya meninggal, ia yang mengurus perusahaan hingga bisa berjalan sampai sekarang. Rasanya aku tidak sabar ingin segera menjalankan rencanaku dengan menguasai seluruh harta yang ia miliki.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN