BAB 17

1082 Kata
MARIA POV Entah kenapa aku merasa rumah tanggaku dengan Henry di ambang kehancuran karena sudah bertahun - tahun kami sering mengalami konflik sampai akhirnya aku melakukan suatu tindakan yang sangat fatal saat William menghubungiku dan ia mengajakku untuk bertemu. Saat itu aku tidak menyangka jika ia akan bertanya nomor kontakku kepada adik sepupuku dan waktu itu entah apa yang merubah pikiranku hingga akhirnya aku mau bertemu dengan William setelah belasan tahun kami berpisah. Dulu pernikahan kami sangat bahagia sampai memasuki usia pernikahan yang ke sepuluh, terjadi sesuatu yang membuat pernikahanku hancur ketika waktu itu aku terbangun di pagi hari sekitar jam dua pagi dan saat itu aku tidak menemukan ia di sampingku sampai akhirnya aku berkeliling rumah mencari dirinya dan menemukan ia berada di garasi mobil sambil menelfon seseorang dengan kata - kata mesra. Rasanya saat itu aku sakit hati padanya karena ia berselingkuh dengan wanita lain dan aku memutuskan untuk kembali ke dalam kamar. Saat aku masuk ke dalam kamar, aku memeriksa isi dompet William dan menemukan sebuah foto wanita berambut panjang dan berkulit putih. Tubuh wanita itu sangat berisi dan usianya jauh di bawahku. Tiba - tiba ada kertas yang jatuh dan ternyata itu hasil pemeriksaan dari klinik yang menyatakan seorang wanita positif hamil dan aku sangat terkejut ketika mengetahui hal itu. Ternyata William berselingkuh dengan wanita lain sampai menghamilinya dan aku semakin tidak bisa menerima semua kenyataan ini. Tidak beberapa lama William masuk ke dalam kamar dan ia sangat terkejut ketika aku mengetahui perselingkuhannya dengan wanita lain. " Jadi selama ini kau selingkuh dengan wanita lain sampai menghamilinya?" tanyaku sambil menatapnya dengan tajam. Saat itu William tidak bisa mengelak sampai akhirnya ia mengaku sudah lama berselingkuh dengan seorang wanita semenjak ia di tugaskan ke luar kota dan mereka berhubungan sampai wanita itu hamil lima bulan dan rasanya aku tidak menyangka jika William akan setega itu padaku setelah sepuluh tahun aku mendampinginya. Mengetahui hal itu membuatku memutuskan untuk bercerai dengan William sampai aku pergi dari rumahnya dan kembali ke rumah orang tuaku dengan perasaan hancur berkeping - keping. Saat itu orang tuaku berusaha menenangkanku dan ayahku menyuruhku untuk melanjutkan kuliah magister kedokteran agar aku bisa melupakan masalahku. Saat itu teman kerja William tidak ada yang tau jika aku dan William mengurus proses perceraian kami dan waktu itu aku memutuskan untuk tidak membuka hati untuk pria manapun karena aku masih trauma dengan kegagalan pernikahanku. Selama empat tahun aku menjanda hingga akhirnya aku bertemu dengan Henry di kampus sampai akhirnya aku mengingkari janjiku sendiri dan akhirnya Henry berhasil membuatku percaya dengan cinta. Sampai akhirnya kami menikah dan ternyata kenyataannya tidak seindah waktu kami masih berpacaran. Aku baru tau sifat asli Henry sangat jahat dan ia tidak pernah memberiku nafkah seperti suami pada umumnya. Saat itu aku hanya bisa menerima takdir yang aku jalani sampai suatu hari William menghubungiku dan saat itu aku teringat masa lalu ketika kami bersama. Saat itu aku tidak ada pikiran jika William ingin mengajakku kembali bersamanya karena aku merasa hubungan di antara kami sudah selesai dan aku tidak ingin berhubungan dengannya dan waktu itu ia memintaku untuk bertemu dengannya dan entah kenapa aku menerima ajakannya untuk bertemu. " Terima kasih kau mau menemuiku. Daridulu aku sangat ingin meminta maaf padamu atas semua yang terjadi dan aku berharap kau sudah memaafkanku." pinta William sambil memohon padaku. " Aku sudah memaafkanmu dan sekarang apa maumu padaku?" tanyaku sambil mengalihkan pandangan darinya. " Aku sangat ingin kau memberiku kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahanku padamu dan aku ingin kita memulai hubungan seperti awal kita bertemu." kata William sambil memegang tanganku dan saat itu aku berusaha menghindarinya karena aku tidak ingin terjebak dengan masa lalu. " Lalu bagaimana dengan istri dan anakmu? apa kau tidak memikirkan perasaan mereka?" tanyaku sambil menatap matanya dengan tajam " Hubunganku dengan Chintya tidak sehangat dulu karena aku tau niatnya terhadapku hanya mengincar hartaku dengan menjebakku masuk ke dalam perangkapnya hingga akhirnya ia berhasil mengandung anakku dan mau tidak mau aku harus bertanggung jawab untuk menikahinya." kata William dengan nada penyesalan. Saat itu aku hanya terdiam membisu dan William mencoba menggenggam tanganku dan mencium buku jariku. Rasanya saat itu aku tidak bisa menahan emosi ketika air mataku jatuh dan William mencoba menghapus air mataku. Entah kenapa saat itu aku bisa melihat cinta di mata Willian dan rasanya saat itu hatiku luluh padanya. Akhirnya semenjak saat itu hubungan kami semakin dekat hingga akhirnya kami menjalin hubungan terlarang sampai akhirnya Henry tau perselingkuhanku dengan William tetapi aku tidak memperdulikan Henry karena selama bertahun - tahun menikah, Henry tidak bisa memperlakukanku dengan baik. Sangat berbeda dengan William yang memperlakukanku dengan sangat baik dan ia selalu memanjakanku dengan perhatian dan hadiah meskipun aku tidak pernah meminta apapun padanya. Rasanya aku sudah berulang kali meminta cerai kepada Henry tetapi ia tidak pernah mau hingga akhirnya aku harus berhubungan secara diam - diam dan William tidak mempermasalahkan hal itu. **** Suatu hari aku pergi ke rumah orang tuaku dan saat tiba disana, aku melihat Alvin berada di rumah dan ia baru saja sampai dari Jakarta. Waktu itu ia bercerita jika ia dan istrinya Amel, akan bercerai karena Amel ketahuan berselingkuh dengan pria lain dan Amel berusaha untuk merebut rumah yang ditempati mereka dan Alvin berusaha untuk mengurus sertifikat rumah agar tidak di rebut oleh Amel. Awal cerita saat itu ponsel Amel tertinggal di rumah dan saat itu Alvin melihat ponsel Amel berbunyi dan ia sangat terkejut melihat di layar ponsel terdapat nama seorang pria dan tidak beberapa lama Amel pulang ke rumah untuk mengambil ponsel dan saat itu Alvin memberitahu Amel jika ada pria yang menelfonnya dan saat itu Amel mengaku jika ia berselingkuh dengan pria lain dan saat itu Alvin sangat terkejut mendengar pengakuan Amel. Saat itu hubungan mereka merenggang sampai akhirnya Amel meminta cerai kepada Alvin dan waktu itu Alvin tidak bisa mempertahankan rumah tangganya ketika Amel sudah tidak mau bersamanya meskipun anak - anak yang menjadi korban. Akhirnya Alvin berencana untuk membawa anak - anaknya untuk berkumpul di rumah orang tua kami dan sejujurnya aku teringat ketika William berselingkuh dengan wanita lain, rasanya saat itu hatiku sangat terluka tetapi aku sudah melupakan hal itu karena aku sudah memaafkan kesalahan William dan kami sudah membuka lembaran baru tanpa sepengetahuan keluargaku. Tidak beberapa lama aku pulang ke rumah dan rasanya aku sangat malas bertemu dengan Henry. Aku memilih untuk beristirahat di kamar karena aku sangat lelah jika Henry mengajakku berdebat dan saat itu aku merasa Henry memperhatikanku dari jauh dan aku sekarang sudah tidak perduli padanya karena yang ada di hatiku hanya William.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN