7.2

1712 Kata

“b*****t!” Egin terdiam. Untuk pertama kalinya ia mendengar Aldiansyah Umar mengumpat sekeras-kerasnya tidak peduli dengan di mana ia berada. Toh sebenarnya tidak ada yang akan mengerti dengan u*****n Umar. Namun emosi pria itu yang sudah tertahan selama puluhan jam membuat Egin sedikit ketakutan meskipun Rehan tetap menggenggam tangannya sambil menenangkan Umar. Penerbangan yang mereka ambil harus transit dua kali. Pertama di Paris dan terakhir di Tokyo. Selama transit di Paris, Amira dan Danis selalu bersama mereka namun sejak ketiganya menginjakkan kaki di bandara di ibukotanya Jepang ini, tidak ada satupun yang melihat Amira pun Danis. Egin, Rehan dan Umar baru ngeh kalau Danis membawa kabur Amira begitu pesawat siap untuk mengantarkan mereka ke kampung halamannya. Apa yang membuat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN